Berita Jawa Timur

Petani Berharap Harga Tembakau Musim Ini Bisa Tinggi Dan Sebanding Harga Kenaikan Rokok

Nasional – Petani Berharap Harga Tembakau Musim Ini Bisa Tinggi Dan Sebanding Harga Kenaikan Rokok, Selain Padi dan jagung, Tembakau menjadi salah satu alternatif utama bagi para petani yang ada Di Indonesia khususnya di PUlau jawa. Sejak bulan Agustus 2018 lalu para petani sudah ada yang memulai memanen hasil tanam tembakau. Para petani berharap harga jual bisa maksimal karena kualitas tembakau musim ini cukup bagus.

Seperti yang dikatakan oleh Noer Ahsan selaku Sekretaris Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) usai melakukan panen raya tembakau di Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Temanggung, Senin (27/8).

Ia menyebutkan kondisi tanaman tembakau di Temanggung saat ini memang bagus tetapi jumlah tanamannya tidak banyak. Terkait hal tersebut ia menuturkan agar industri dapat mengontrol harga tembakau.

“Harapan para petani karena ditingkatan petani yang asli itu sangat sedikit sekali,berharap untuk tembakau tahun ini bisa dibeli dengan harga yang maksimal, harga yang tembakau bawah ataupun yang tembakau luar daerah mohon untuk bisa disesuaikan,” ungkap Ahsan.

Ia menegaskan kondisi seperti ini memang industri harus ada perbedaan, dapat memilah memilih antara tembakau asli Temanggung dengan tembakau yang luar Temanggung.

Sementara itu, kondisi pada harga jual tembakau saat ini pada grade C mencapai Rp.50.000,00 hingga Rp60.000,00/kilogramnya. Sedangkan untuk grade C yang asli harga telah mencapai Rp.85.000,00 hingga Rp90.000,00.

Harga tersebut masih jauh dari harapan petani dengan melihat kondisi hasil panen tembakau yang bagus.

Ahsan juga menyebutkan dengan adanya salah satu permasalahan ini diharapkan agar perwakilan industri bertemu dengan perwakilan petani (APTI) untuk membicarakan hal terkait harga ini sehingga jangan sampai petani dirugikan.

Selanjutnya Gubernur terpilih Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang juga ikut partisipasi dalam panen raya tembakau kali ini menyebutkan tembakau – tembakau tersebut sangat bagus meskipun hasilnya kurang maksimal. “Bagus – bagus, hanya saja kurang optimal karena kurang lebar, tetapi dibeberapa belahan gunung yang lain bagus banget,” , Ujar Ganjar.

Ia pun juga menyebutkan beberapa kali ia melakukan panen raya tembakau salah satunya di daerah Kecamatan Bansari, mendapatkan hasil yang bagus.

Ganjar berharap dengan kondisi seperti ini semoga pabrikan segera membeli. “Pabrikan segera membeli kualitasnya tidak terlalu buruk ya, saya melihat bagus, bahkan tadi doanya masyarakat juga bisa menjadi srintil sehingga harga lebih tinggi,” tambahnya.

Selain hal tersebut juga masyarakat berharap agar harga tembakau saat ini bisa mendapatkan harga yang lebih pantas, karena melihat kondisi harga tembakau dua tahun lalu yang anjlok, jadi berharap industri dapat memberi harga yang pantas. Maksud dari harga yang pantas sendiri dengan menghitung analisa usaha tanam, pertimbangan biaya produksi. Harapannya harga tembakau pada musim ini dapat mencapai 100 ribu per kilogramnya.

Disisi Lain

Harga Tembakau Musim Ini

Para petani tembakau di Getasan, Kabupaten Semarang berharap wacana kenaikan harga rokok menjadi Rp 50.000 perbungkus juga diikuti kenaikan harga jual daun tembakau. Pasalnya harga jual tembakau pada musim tanam tahun ini di Getasan terjun bebas.

“Kalau hasil panen juga dinaikkan, ya tidak apa-apa,” kata Supriyo Tarsan, salah seorang petani tembakau didusun Tekelan, desa Batur, Kecamatan Getasan, saat dijumpai Sabtu (20/8/2016) siang. Petani lainnya, Suwarto mengungkapkan, intensitas hujan yang tinggi membuat daun tembakau banyak yang rusak.

Akibatnya, harga jual tembakau menjadi sangat murah. Ia mencontohkan, harga tembakau basah untuk petikan pertama saat ini dihargai Rp 2.000 hingga Rp 4.000 per kilogram.

“Hujan di sini masih tinggi meskipun seharusnya masuk musim kemarau. Akibatnya banyak tembakau yang rusak, kamipun jadi malas memetik tembakau,” kata Suwarto. Guna menghindari kerugian yang lebih besar, Suwarto dan banyak petani tembakau lainnya akhirnya terpaksa mengeringkan daun tembakau.

Langkah ini sedikit mengurangi biaya, dibandingkan dengan menjual tembakau dalam bentuk rajangan. Tembakau utuh kering, lanjutnya, biasanya dibeli oleh pabrik cerutu. “Tiap satu kilogramnya isi 10 daun, harganya Rp 8.000 sampai Rp 10.000.

Kalau yang rajangan, tahun kemarin bisa sampai Rp 40.000 perkilonya,” jelasnya. Meski ada upaya untuk meminimalisasi kerugian, para petani tembakau ternyata masih menemui kendala lainnya. Yakni, ancaman penguningan daun sebelum pemetikan dan minimnya intensitas sinar matahari sehingga proses pengeringanan membutuhkan biaya ekstra. “Biasanya kami menjemur tembakau sampai ke wilayah Kecamatan Suruh, jelas butuh ongkos ke sana. Kami hanya pasrah,” pungkasnya.

Baca juga :  Open Tembakau Milik PTPN di Terate, Sugihwaras, Alami…

 

Petani Berharap Harga Tembakau Musim Ini Bisa Tinggi Dan Sebanding Harga Kenaikan Rokok

moch akbar fitrianto

Jurnalis Dari Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 10 tahun. Tulisan berita Lamongan, umum, prediksi bola , dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button