Ketat, Protokol Kesehatan Bagi Santri Yang Ingin Balik Mondok Di Lamongan
Rakyatnesia.com – Berbagai protokol kesehatan sedang digodok dan diadaptasikan terhadap berbagai pihak, untuk mencegah adanya gelombang kedua persebarang Covid-19, hal ini juga dilakukan di Lamongan.
Termasuk pada lembaga pendidikan yang berpusat di pondok pesantren. Kewajiban mematuhi protokoler kesehatan menjadi syarat mutlak bagi santri yang hendak kembali ke pondok pesantren (ponpes).
Menurut Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Lamongan, Yitno Utomo, setidaknya ada 8 ketentuan adminsitrasi yang wajib dipersiapan santri.
Maksud SE itu dimaksudkan untuk kepentingan para santri agar terhindar dari penyebaran Covid – 19. Delapan syarat tersebut diantaranya, santri sebelum berangkat diminta melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Dibuktikan surat keterangan bermaterai dari orang tua mengetahui kepala desa setempat.
Baca juga : Ponpes Karangasem dan Ponpes Al-Islah Paciran Jadi Pelopor Pondok Tangguh
“Termasuk surat keterangan sehat dari puskesmas atau dokter. Kalau tidak ada, solusinya surat pernyataan sehat bermaterai yang ditandatangani orang tua, ” kata Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Lamongan, Yitno Utomo kepada wartawan.
Santri wajib dibekali vitamin C, atau madu, serta nutrisi untuk ketahanan tubuh selama sebulan.
Serta kewajiban yang umum dimasa pandemi adalah, membawa masker, hand sanitizer, dan membawa peralatan makanan ditandai dengan nama santru, agar tidak tertukar dengan santri lain.
Juga membawa sajadah tipis yang mudah untuk dicuci.
Bagaimana mekanisme kedatangan santri? transportasi bagi santri juga diatur, dan pengantar tidak diperbolehkan masuk asrama.
Menurut Yitno, SE itu sudah disampaikan kepada seluruh pengasuh Ponpes di Lamongan. Dengan ditambah lagi aturan protokoler yang harus dipatuhi ketika santri melakukan aktivitas di ponpes.
“Santri harus menjalani ukur suhu badan saat memasuki area ponpes dan disediakannya ruang isolasi bagi santri yang suhu badannya di atas 37,5 derajad celcius, ” katanya.
Baca juga : Pria Lamongan Ini Tega Tinggalkan Wanita Yang Dihamilinya Dan Memilih Nikah Siri…
Ketika tiba di ponpes, santri diminta agar tidak berjabat tangan dengan siapapun untuk sementara. Tetap menjaga jarak interaksi, saat salat, belajar, dan tidur. Rajin cuci tangan menggunakan sabun atau hand sinitizer, dan meminum vitamin setiap hari.
Santri juga tidak diperbolehkan makan dan minum di satu wadah secara bersama. Termasuk penggunaan pakaian, handuk, peralatan mandi, dan tempat. Selama pandemi, santri tidak diperbolehkan keluar lingkungan pondok kecuali ada izin dari pengasuh ponpes.
“Kedatangan santri ke ponpes harus bertahap, dan disesuaikan dengan kondisi dan kesiapan masing-masing ponpes dalam menerapkan protokol kesehatan, ” katanya.
Untuk kepentingan ini pengasuh ponpes perlu menjalin kerjasama dengan tim gugus tugas Covid-19 di tingkat kecamatan setempat.
“Ketatnya penerapan protokol kesehatan semuanya ini, tidak kain untuk mencegah penyebaran Covid-19, ” katanya.
Pihaknya optimis kepatuhan anak santri mudah diwujudkan, sebab kalau pengasuh memberikan rambu – rambu pasti diperhatikan.