Apa Itu Fenomena Aphelion, Yang Terjadi Hari Ini
SElasa 6 Juli 2021, di Indonesia sedang terjadi sebuah fenomena alam bernama Aphelion. Lalu apa itu Aphelion ?
Apehlion adalah peristiwa dimana bumi berada pada titik paling jauh dari matahari, kebalikannya jika matahari pada posisi terdekat pada 2 Januari 2021 lalu.
Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) ahli BMKG Makassar, Kaharuddin mengatakan bumi akan menyelesaikan separuh perjalanannya dalam mengelilingi matahari.
“Aphelion terjadi karena orbit bumi tidak sepenuhnya melingkar sempurna, tetapi berbentuk elips. Jarak bumi dan matahari bervariasi sekitar 3 persen sepanjang tahun,” kata Kaharuddin, Selasa (6/7).
Bumi akan menyelesaikan satu gerak revolusi
Bumi akan menyelesaikan revolusinya dalam mengelilingi matahari. Karena lintasannya yang berbentuk elips atau 1/60 kelonjongan, bumi akan berada di jarak terdekat atau Perihelion dan terjauh atau Aphelion dari matahari.
Matahari akan tampak lebih kecil
Matahari akan tampak lebih kecil di langit dibanding waktu lainnya dalam setahun dan saat bersamaan bumi akan menerima radiasi paling sedikit dari matahari.
Selain itu, diameter tampak matahari akan terlihat lebih sedikit kecil dibandingkan rata-ratanya yakni sekitar 15,73 menit busur atau berkurang 1,68 persen.
Tidak membuat bumi lebih dingin
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyebut posisi bumi yang berada pada titik terjauh dari matahari tak berpengaruh pada suhu maupun panas yang diterima bumi.
“Suhu dingin ketika pagi hari yang terjadi belakangan ini dan nanti sampai dengan Agustus merupakan hal yang biasa terjadi pada musim kemarau,” tulis LAPAN di akun instagram resmi.
Baca juga :
- Daftar CPNS Lamongan 2021, Sampai Sekarang Masih Sepi Peminat
- Showbiz Anisa Bahar Lelang Rumah untuk Bantu Pasien Covid-19 Rakyatnesia
- Rumor: Qualcomm Bakal Luncurkan Snapdragon 895 Akhir Tahun Ini Rakyatnesia
Menurut LAPAN, cuaca dingin yang muncul belakangan dikarenakan tutupan awan yang sedikit sehingga tidak ada panas dari permukaan Bumi (yang diserap dari cahaya Matahari dan dilepaskan pada malam hari) yang dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan.
Posisi bumi yang berada pada titik terjauh dari juga tak mempengaruhi panas yang diterima bumi. Pasalnya panas dari matahari terdistribusi ke seluruh bumi, dengan distribusi paling signifikan mempengaruhi disebabkan oleh pola angin.
Posisi Matahari saat ini berada di belahan Utara
Saat posisi matahari di utara, maka tekanan udara di belahan Utara lebih rendah dibanding belahan Selatan yang mengalami musim dingin.
Oleh karenanya, angin bertiup dari arah Selatan menuju Utara dan saat ini angin yang bertiup itu dari arah Australia yang sedang mengalami musim dingin. Dampak yang ditimbulkan adalah penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang terletak di Selatan khatulistiwa.