Jembatan Widang Ambrol, Kapolres Bojonegoro Himbau Agar Kendaraan Volume Besar Menghindari Jalur Bojonegoro
BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN)- Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli,SIK,MH,MSi, usai kegiatan launching Patwal Srikandi Angling Dharma (SAD), Jumat (20/4/2018) siang, di Mako Sat Lantas Polres Bojonegoro, kepada para awak media mengungkapkan, bahwa terkait pengalihan arus pasca ambruknya jembatan di Widang Tuban, pihaknya menghimbau agar truk-truk dengan volume besar, sedapat mungkin menghindari jalur alternatif di wilayah Bojonegoro.
Hal tersebut dikarenakan kontur jalan di wilayah Bojonegoro agak sedikit sempit dan terdapat tanjakan. Selain itu, terdapat dua jembatan yang melintang di atas Sungai Bengawan Solo, yaitu jembatan Kaliketek Bojonegoro dan Jembatan Padangan yang berbatasan dengan wilayah Cepu Kabupaten Blora, Jawa tengah.
“Bilamana jalan tersebut secara terus-menerus dan bolak-balik dilalui kendaraan dengan volume besar, dikhawatirkan juga akan cepat mengalami kerusakan,” tegas Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli,SIK,MH,MSi, Jumat (20/4/2018) siang.
Kapolres menambahkan pengalihan arus sudah dilaksanakan sejak jembatan di Widang Tuban ambrol. Dengan adanya pengalihan arus tersebut pasti imbasnya akan berdampak pada kepadatan arus lalu lintas yang melintasi wilayah Kabupaten Bojonegoro, terutama daerah Baureno. Dimana, di situ ada dua perlintasan kereta api, yang di hari-hari biasa saja sering terjadi kemacetan, dengan volume kendaraan kecil. Bagaimana jika yang melintasi kendaraan besar-besar.
“Dengan adanya pengalihan arus kendaraan besar untuk memesuki wilayah Bojonegoro, dengan kondisi yang ada saat ini, otomatis akan menimbulkan eskalasi yang meningkat untuk volume kendaraan yang ada,” ungkap Kapolres.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Polres Bojonegoro telah mempersiapkan dengan menggelar anggota khususnya di dua titik tersebut dan beberapa titik lainnya. Terutama untuk mengantisipasi kendararaan kendaraan besar yang akan memasuki wilayah Bojonegoro tersebut.
Kapolres juga mengimbau, khususnya kendaraan dengan volume besar, apabila dari arah timur, mungkin bisa melewati Manyar Gresik, untuk menuju jalur Pantura, atau langsung melewati Jombang. Tidak memasuki wilayah Bojonegoro, karena kontur jalan di wilayahBojonegoro agak sedikit sempit dan terdapat tanjakan di wilayah Gunungsari yang berada di wilayah Kecamatan Baureno itu.
“Hal itu sudah terbukti, telah terjadi isiden kendaraan dengan volume besar, yang tidak kuat melewati tanjakan tersebut hingga membuatnya macet di jalan turut Desa Gunungsari Kecamatan Baureno itu ,” jelas Kapolres.
Terkait adanya kekhawatiran terhadap kemampuan jembatan Kaliketek Bojonegoro dan jembatan Padangan-Cepu, yang saat ini dilalui kendaraan-kendaraan dengan volume besar secara terus-menerus dan timbal-balik atau dua arah, sehingga jembatan tersebut dikhawatirkan akan cepat mengalami kerusakan atau dimungkinkan akan terjadi insiden yang sama, seperti yang telah terjadi pada jembatan di Widang Tuban.
Melalui rakyatnesia.com Kapolres menghimbau agar truk-truk dengan volume besar, sedapat mungkin menghindari jalur alternatif di wilayah Kabupaten Bojonegoro ini.
“Inilah yang saya katakan tadi, kami himbau truk-truk dengan volume besar, apabila dari arah timur, mungkin bisa melewati Manyar Gresik lalu menuju jalur Pantura, atau langsung melewati Jombang,” tegasnya.
Sementara itu, ketika ditanya terkait sampai kapan pengalihan arus melalui wilayah Bojonegoro ini akan berlansung, Kapolres menjelaskan bahwa pengalihan ini akan berlangsung hingga jembatan Widang Tuban selesai diperbaiki.
Berdasarkan hasil rapat dengan jajaran terkait, bahwa perbaikan jembatan di Widang Tuban akan segera dilaksanakan dan saat ini tim dari Kementerian PUPR sudah mulai mempersiapkan jembatan cadangan sebagai pengganti jembatan yang rusak, yang mana saat ini sudah bergerak menuju Tuban.
“Diharapkan sebelum arus mudik lebaran, jembatan tersebut telah selesai diperbaiki dan bisa difungsikan kembali,” pungkasnya.
**(Kis/Red).