Yordania Meragukan Keberhasilan Israel Hancurkan Hamas

Panjoel Kepo

Yordania Meragukan Keberhasilan Israel Hancurkan Hamas
Bagikan

rakyatnesia.com – Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, menyatakan keraguan terhadap kemampuan Israel untuk mencapai tujuan mereka dalam menghancurkan Hamas melalui strategi bombardir dan invasi ke Jalur Gaza.

Dalam konferensi keamanan tahunan IISS Manama Dialogue di Bahrain, Safadi menyampaikan skeptisnya terhadap klaim Israel. “Israel mengatakan ingin menghancurkan Hamas. Sementara banyak tokoh militer di sini, saya kesulitan memahami bagaimana tujuan tersebut dapat tercapai,” ujar Safadi, seperti dilaporkan oleh Reuters pada Sabtu (18/11).

Israel telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas sejak kejadian pada 7 Oktober lalu, ketika Hamas melancarkan serangan ke komunitas Israel di sekitarnya.

Baca Juga  Lunix Memperkenalkan Vape Draco pada Acara JIVE di Jiexpo Kemayoran

Sebagai respons, Israel melakukan serangan balasan dengan membombardir sebagian besar kota Gaza hingga hancur. Tindakan ini juga melibatkan penaklukan wilayah utara dan peningkatan serangan terhadap markas Hamas di bagian selatan Gaza.

Israel menyatakan serangan Hamas telah menewaskan 1.200 warga, sedangkan Hamas mengklaim 12 ribu orang tewas di Gaza. Sebagian besar korban-korban ini adalah warga sipil termasuk anak-anak.

Kekuatan regional Arab Saudi pada konferensi tersebut menyerukan gencatan senjata.

“Kami melihat warga sipil meninggal setiap hari. Dan kita harus mengakhirinya hari ini, bukan besok” kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan.

Baca Juga  Lunix Memperkenalkan Vape Draco pada Acara JIVE di Jiexpo Kemayoran

Israel sudah menyatakan tak akan ada gencatan senjata apa pun sebelum 240 orang yang disandera Hamas pada 7 Oktober dibebaskan.

Hamas di lain sisi telah bersumpah akan bertempur panjang dan berkelanjutan melawan Israel.

Brett McGurk, Penasehat Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Timur Tengah, mengatakan pada konferensi itu bahwa pembebasan sandera akan membuat peningkatan pengiriman bantuan kemanusiaan dan jeda signifikan dalam pertempuran di Gaza.

Bagikan

Also Read