Punya Darah Biru, Kepiting Tapal Kuda Jadi Incaran

moch akbar fitrianto

kepiting tapal kuda
Bagikan

Kepiting tapal kuda mendadak menjadi pencarian teratas diberbagai macam media sosial, hal ini karena darah biru yang dimiliki hewan tersebut. Hewan yang memiliki nama inggris Horsehoe Crab itu viral karena merupakan hewan purba.

“Dia namanya kepiting tapal kuda. Dia hewan purba dan sudah ada sejak lebih dari 400 juta tahun lalu. Warna darah dia biru (yang di gambar),” tulis seorang warganet melalui akun forum diskusi (@convomfs), dikutip Senin (4/3/2024).

Salah satu hal yang membuat kepiting purba ini viral karena ada salah satu balasan yang mengungkapkan bahwa harga darah biru milik kepiting tapal kuda sangat fantastis, yakni Rp734 juta per 3,7 liter.

Khasiat darah biru kepiting tapal kuda

Melansir dari laman resmi Natural History Museum, kepiting tapal kuda adalah fosil hidup yang sudah ada selama 450 juta tahun dan selamat dari zaman es. Kepiting yang dapat ditemukan di sekitar pantai India, Vietnam, China, Kalimantan, dan Jepang bagian selatan ini memiliki darah berwarna biru karena mengandung pigmen pernapasan berbasis tembaga atau hemosianin.

Berkat darahnya, kepiting tapal kuda dinilai memiliki jasa besar bagi kehidupan manusia karena berperan dalam pembuatan vaksin dan obat-obatan. Darah biru yang terkandung di dalam kepiting tapal kuda mengandung sel kekebalan dan sangat sensitif terhadap bakteri beracun.

“Ketika sel-sel tersebut bertemu dengan bakteri yang menyerang, mereka menggumpal di sekitarnya dan melindungi seluruh tubuh kepiting tapal kuda dari racun,” tulis Natural History Museum, dikutip Senin (4/3/2024).

Saat ini, para ilmuwan menggunakan sel darah kepiting tapal kuda untuk mengembangkan tes Limulus Amebosit Lisat (LAL) yang memeriksa kontaminasi pada vaksin baru. Selain itu, LAL ini juga digunakan untuk mendeteksi patogen dalam obat-obatan yang sangat diperlukan seperti antibiotik suntik. Hal inilah yang membuat kepiting tapal kuda berjasa dalam membantu kehidupan manusia.

Dilaporkan, lebih dari 100 vaksin sedang diuji oleh para ahli. Di sejumlah negara dunia, para peneliti mengandalkan darah kepiting tapal kuda dalam tes penting tersebut.

Tidak hanya untuk menguji vaksin, PBS NewsHour melaporkan bahwa darah biru kepiting ini kerap dipanen dan digunakan para peneliti medis dan pembuat obat serta perangkat medis untuk menguji kotoran berbahaya dalam vaksin, prostetik, dan obat-obatan intravena.

Sebagai catatan, kepiting tapal kuda terbagi atas empat spesies. Tiga di antaranya, yakni kepiting tapal kuda tiga tulang belakang (Tachypleus tridentatus), kepiting tapal kuda pesisir (Tachypleus gigas) dan kepiting tapal kuda bakau (Carcinoscorpius rotundicauda) tinggal di Asia, yaitu di sekitar pantai India, Vietnam, China, Kalimantan, dan Jepang bagian selatan.

Selain bermanfaat bagi manusia, kepiting tapal kuda juga bermanfaat bagi hewan lain di sekitar mereka. Menurut para ahli, telur kepiting tapal kuda adalah “camilan yang bergizi” bagi burung-burung yang bermigrasi.

“‘Kepiting tapal kuda merupakan penghubung penting bagi keanekaragaman hayati pesisir. Salah satu fungsi ekologisnya adalah menghasilkan jutaan telur di pantai untuk memberi makan burung pantai, ikan, dan satwa liar lainnya,” tulis International Union for Conservation of Nature (IUCN).

“Cangkang kerasnya yang besar berfungsi sebagai habitat mikro bagi banyak spesies lain, seperti spons, kepiting bakau, remis, dan siput,” lanjut IUCN.

Meskipun sering dikembalikan ke pantai setelah darahnya dipanen, hidup berdampingan dengan manusia bisa menjadi sulit bagi kepiting tapal kuda. Selain beberapa mati karena pendarahan, mereka sering digunakan sebagai umpan memancing.

Bahkan, kepiting tapal kuda di Asia menjadi salah satu korban dari dampak buruk polusi, naiknya permukaan air laut, dan pekerjaan bangunan.

Bagikan

Also Read