Jalur Gaza: Pertanyaan Tentang Kepemilikan dan Pihak yang Mengendalikan

Panjoel Kepo

Jalur Gaza: Pertanyaan Tentang Kepemilikan dan Pihak yang Mengendalikan
Bagikan

rakyatnesia.com – Situasi di Jalur Gaza Palestina, menurut Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, digambarkan sebagai “mimpi buruk kemanusiaan yang tak pernah berakhir bagi warga sipil.”

“Lingkungan mereka hancur. Orang-orang yang mereka cintai tewas. Bom terus berjatuhan, sementara kebutuhan dasar seperti makanan, air, obat-obatan, dan listrik tidak terpenuhi,” ungkap Guterres.

Pernyataan ini disampaikan Guterres dalam Konferensi Kemanusiaan Internasional untuk Populasi Sipil di Gaza yang diadakan di Paris pada Kamis (9/11).

Masyarakat Gaza selama ini terus menghadapi kehidupan di tengah konflik antara Israel dan Palestina, yang berulang kali menyebabkan ribuan warga sipil kehilangan nyawa.

Baca Juga  Lunix Memperkenalkan Vape Draco pada Acara JIVE di Jiexpo Kemayoran

Gaza merupakan kota di Jalur Gaza, Palestina, dengan populasi lebih dari 700.000 penduduk. Sementara populasi Jalur Gaza sendiri mencapai 2,3 juta orang. Gaza menjadi kota terbesar yang ada di Palestina.

Jalur Gaza terapit oleh dua laut di sebelah barat, berbatasan dengan Israel di sebelah timur, dan semenanjung Sinai Mesir di sebelah selatan. Letak Jalur Gaza terpisah dari wilayah Palestina lainnya di Tepi Barat.

Dilansir dari The Guardian, mayoritas warga Palestina yang tinggal di Gaza adalah pengungsi dan keturunannya karena melarikan diri dari pasukan Zionis selama perang pembentukan Israel pada 1948.

Baca Juga  Lunix Memperkenalkan Vape Draco pada Acara JIVE di Jiexpo Kemayoran

Masyarakat Gaza tidak mau mengakui dirinya berasal dari Gaza karena menandakan pengakuan Israel atas tanah mereka.

Pasukan Israel pertama kali menduduki Gaza pada 1967 untuk merebut dari Mesir. Pendudukan Israel di Gaza berakhir pada 2005 saat mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon menarik mundur 8.000 pemukiman Yahudi di wilayah tersebut.

Pada tahun 2006, Hamas berhasil memenangkan pemilu legislatif. Hasil dari pemilu ini memecah pemerintahan Palestina. Gaza dikuasai oleh Hamas, sedangkan Tepi Barat dikuasai oleh Otoritas Palestina yang didominasi oleh Fatah.

Baca Juga  Lunix Memperkenalkan Vape Draco pada Acara JIVE di Jiexpo Kemayoran

Walaupun Hamas berhasil menguasai Gaza, Israel tidak menyerah untuk memegang kendali dalam daerah tersebut.

Berbagai kebutuhan pokok Gaza, seperti air dan listrik masih di bawah kendali Israel. Israel juga berulang kali melancarkan aksi blokade untuk menekan pemerintahan di Gaza.

Bagikan

Also Read