Hj Khofifah Indar Parawansa Hadiri Muskerwil I Nasyiatul Aisiyah Jawa Timur, di Bojonegoro
BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Gubernur Jawa timur terpilih Hj Khofifah Indar Parawansa (KIP) berkenan hadir di acara Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) I Nasyiatul Aisiyah (NA) Jawa Timur, yang digelar di Aula Griya Dharma Kusuma (GDK), yang berada di Jalan Trunojoyo selatan, Bojonegoro, Jawa timur, Sabtu (10/11/2018).
Bu Khofifah -demikian, Gubernur Jawa timur terpilih Hj Khofifah Indar Parawansa (KIP), akrab disapa, didampingi Bupati Bojonegoro Hj Anna Mu’awanah. Ketua Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) Diyah Puspitarini dan perwakilan Nasiyatul Aisiyah (NA) 38 Kabupaten/kota Se- Jawa Timur, juga hadir.Tampak hadir, anggota DPRD Jatim dari Fraksi PAN Agus Maimun, serta undanga lainnya.
Kofifah Indah Parawansa dalam sambutannya mengatakan bahwa peran Muhamadiyah khususnya NA melalui lembaga-lembaga pendidikannya yang tersebar di wilayah Jawa timur mulai PAUD, RA, TK, SMA, SMK, hingga Perguruan tinggi (PT), sangat penting dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan kata kuncinya adalah sinergi.
“Melalui jejaringnya NA dapat menyampaikan pesan-pesan dan berbagai pengetahuan dalam peningkatan SDM yang berkarakter,” ungkap Bu Khofifah.
Selanjutnya Kofifah menyampaikan juga terkait dengan reproduktif health, pengengembangan UMKM melalui start up-starup, Indek Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Timur, Kehidupan Sosial Keberagamaan bagi Generasi Muda, pengembangan SDM melalui program Belanova (Belnaja Inovasi) dan Digital Ekonomi.
Sedangkan, Bupati Bojonegoro Hj Anna Mu’awanah saat diberikan waktu untuk menyampaikan kata sambutanya mengatakan bahwa dalam 17 program prioritas dan 2 program unggulan telah mencakup program pengembangan bagi kaum dhuafa, perempuan dan anak-anak seperti Lingkungan ramah perempuan, anak, penyandang disabilitas serta kaum dhuafa dan taman penitipan anak
“Ada juga program Gizi tambahan bagi ibu hamil dan menyusui, penanggulangan kekerasan kepada ibu dan anak-anak, bantuan bagi Kaum dhuafa dan anak yatim diluar nomenklatur yayasan, Bantuan Bagi Sakit Menahun, Pembangunan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni).
“17 Program Prioritas dan 2 Program Unggulan itu, kesumuanya dapat diakses dengan mudah karena kita telah melaksanakan E-Budgeting, E-Monitoring,” ungkap bupati wanita pertama di Bojonegoro itu.
Acara yang digelar di gedung GDK milik Pemkab Bojonegoro itu mengusung sebuah tema “Membangun Sinergitas Gerakan Untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Perempuan Jawa Timur”. Acara berlangsung dengan khidmad, lancar dan meraih keberhasilan.
**(Kis/Red).