Makam Joko Tingkir Di Pringgoboyo, Lamongan, Benarkah ?
Berita Lamongan – Ki Anggungboyo atau yang lebih akrab dipanggil dengan nama Joko Tingkir, kabarnya dikebumikan atau dimakamkan di kawasan Lamongan, dan merupakan salah satu peninggalan sejarah yang ada di Lamongan dalam bentuk makam. Pemerhati sejarah dan kebudayaan Lamongan M Nafis Abdurouf mengungkapkan, bentuk arsitekturnya memang menunjukkan situs yang berada di Desa Pringgoboyo, Kecamatan Maduran tersebut merupakan sebuah makam. Tapi, dari hasil kajian belum bisa dikatakan makam tersebut adalah makam Joko Tingkir atau Mas Karebet.
“Makam Ki Anggungboyo atau yang oleh warga sekitar dikenal sebagai Makam Joko Tingkir ini adalah satu bentuk peninggalan sejarah. Tapi dari hasil kajian, belum ada pembuktian kalau makam tersebut adalah makam Joko Tingkir,” kata M Nafis kepada detikcom, Jumat (30/10/2020).
Dari hasil kajian dan penelitian terbuka yang dilakukan peneliti dengan Disparbud Lamongan, kata Navis, diketahui kalau makam tersebut dulunya merupakan sebuah bangunan suci. Hal ini dilihat dari struktur bangunan dan juga pondasi yang ada di makam dan batu andesit yang merupakan salah satu ciri bangunan suci.
Baca juga : Babat Kota Penuh Sejarah, Bahkan Pernah Jadi Ibu Kota Lamongan
Selain itu, di dekat makam juga ada tempat yang dikenal oleh warga dengan nama Sumberboto. Di mana ditemukan batu bata berukuran besar, seperti batu bata peninggalan masa Majapahit.
“Jadi itu adalah salah satu bukti artefaktual yang menegaskan kalau wilayah Pringgoboyo, yang menurut dugaan sementara adalah Desa Pringgoboyo, adalah sebuah kampung kuno,” jelas Navis yang juga seorang guru sejarah.
Dalam Prasasti Naditira Pradesa, kata Navis, disebutkan ada desa-desa sima yang dilalui penambangan kuno di daerah sekitar Desa Pringgoboyo, yang disebut dengan Iparung. Daerah Iparung ini, saat ini mencakup daerah Laren dan Desa Pringgoboyo. Ketika itu ada sungai melewati kawasan yang saat ini terdapat makam tersebut.
“Di jejak Naditira Pradesa ini diketahui kalau sungai tersebut melalui situs yang kini dikenal warga sebagai makam Joko Tingkir itu,” ungkap Navis.
Navis menambahkan, penamaan makam Ki Anggungboyo sebagai makam Joko Tingkir dimulai sejak adanya kunjungan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Gus Dur pernah berkunjung ke makam ini pada 1999. Menurut Gus Dur makam tersebut adalah makam Joko Tingkir.
“Dari apa yang disampaikan oleh Gus Dur inilah, masyarakat sekitar dan masyarakat Lamongan meyakini bahwa makam tersebut adalah makam Joko Tingkir,” imbuhnya.
Navis menyebut, harus ada pembuktian dengan cara penelitian lebih lanjut. Dari cerita yang berkembang, sosok Joko Tingkir memang melakukan penjelajahan dengan tujuan menyebarkan agama.
“Kalau warga dan masyarakat menyetujui bahwa makam tersebut adalah makam Joko Tingkir ya sah-sah saja, tapi dari segi arkeologis harus ada pembuktian dengan penelitian lebih lanjut,” pungkasnya.