Berita Jawa TimurFeatured

Pemprov Jatim Gelar Dzikir dan Do’a Bersama di Malam 10 Muharram

SURABAYA (RAKYATNESIA) – Gubernur Khofifah Indar Parawansa – Wagub, Emil Elestianto Dardak dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) serta Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar dzikir dan doa bersama malam asyura atau 10 muharram 1445 H di Gedung negara Grahadi, Kamis (28/7/2023).

Dimana dzikir dan doa bersama malam 10 muharram ini, dipimpin oleh Prof. DR. Muhammad Fadil Al – Jilani Al Hasni serta sejumlah ulama dari Imam besar Masjid Al – Akbar Surabaya, serta KH. Fahrur Rozi. “Apalagi kalau doanya diikuti bersama ulama besar yang membersamai kita. Insya Allah kalau misalnya ini milestone, ada tangga yang berbeda tingkatannya. Ada tingkatan rendah, sedang dan tinggi yang frekuensinya Insya Allah langsung ke sidratul muntaha,” katanya.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan malam 10 muharram atau asyura ada peristiwa yang luar biasa terjadi, seperti kisah nabi Yunus yang diselamatkan  oleh Alloh SWT dari perut ikan, kemudian Nabi Ibrahim diselamatkan dari kobaran api, kemudian Nabi Musa diselamatkan dari kejaran Firaun.

Dimana peristiwa tersebut terjadi di 10 Muharram tersebut artinya malam penuh perjuangan sekaligus kemenangan, tetapi ada ujian dan perjuangan, serta kemenangan. “Terima kasih kepada semua yang hadir doa dan dzikir bersama ini. Semoga kita semua dijauhkan dari segala bala bencana. Alloh Buka pintu ampunan, rejeki berlimpah, anak – anak yang sholeh – sholeha dan keselamatan,”katanya.

Pihaknya juga berharap dan berdoa, di 10 muharram semoga Allah SWT menjadikan Jawa Timur menjadi provinsi yang aman, penuh ketenangan, damai, guyub dan rukun. Serta doa ini juga untuk Indonesia tetap dijaga keutuhan persatuan dan kesatuan NKRInya. 

“Bulan Muharram bulan yang penuh perjuangan sekaligus penuh kemenangan yang Alloh Subhanallahu turunkan berseiring. Oleh karena itu ikhtiar kita membangun Jawa Timur lebih makmur, lebih sejahtera dan memberikan stabilitas keamanan, pertumbuhan yang baik merata,”kata Gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Di Jawa Timur sendiri peringatan 10 Muharram atau Asyura atau dikenal dengan sebutan Suro di upacarakan secara adat di berbagai daerah dengan beragam. “Artinya bahwa sebetulnya hubungan antara agama dan budaya di Indonesia sangat kental. Maka pertemuan antara agama dan budaya tetap bisa memberikan penghormatan dan berseiring dengan budaya setempat. Inilah yang akhirnya menjadi harmonisasi di antara kehidupan kita bisa terbangun dengan baik,”pungkasnya.

Sementara itu, Syaikh Prof. Dr. Muhammad Fadhil Al-Jilani Al-Hasani membicarakan terkait hikmah 10 Muharram. Di mana, banyak peristiwa penting Islam dan bantuan Allah kepada para nabi yang diturunkan di bulan ini. “Nabi Adam diturunkan dari surga kemudian diterima taubatnya di 10 Muharram. Allah mendengar doa malaikat, batu-batuan, pepohonan, binatang untuk menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api juga pada 10 Muharram,” terangnya.

Selanjutnya dijelaskan bahwa Rosulullah Muhammad SAW duturunkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. Artinya bukan hanya bagi umat Islam tetapi bagi semua umat. Maka, menurut Syaikh Fadhil, ada amalan yang sangat utama untuk dilakukan pada Asyura ini. Yakni dengan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

“Hanya saja, kita biasanya hanya mengucapkan Allahumma shalli alaa Muhammad. Padahal, kita dianjurkan untuk menambahkan salam di dalamnya. Jadi, harusnya kita mengatakan Allahumma shalli wa sallim alaa Muhammad. Insya Allah ini akan membantu kita saat sakaratul maut dan hisab,” pungkasnya.

**(Sumber: Kominfo Jatim/Red).

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button