Penyemprotan Disinfektan di Bojonegoro Kembali Dilakukan Rakyatnesia
[ad_1]
Bojonegoro (Rakyatnesia) – Petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Brimob, Satpol PP dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bojonegoro kembali melakukan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat yang menjadi titik aktivitas warga berkerumun.
Menurut Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Agus Purnomo, penyemprotan disinfektan yang dilakukan gabungan tersebut rencananya akan kembali dilakukan secara rutin setiap Selasa. Selain itu, penyemprotan juga tetap dilakukan atas permintaan dari masyarakat.
“Selain yang sifatnya atas permintaan masyarakat, penyemprotan disinfektan rutin secara gabungan itu akan dilakukan hingga Juli mendatang, namun jika kondisi penyebaran Covid-19 masih signifikan akan diperpanjang lagi,” ujarnya, Selasa (29/6/2021).
Beberapa titik yang menjadi sasaran penyemprotan disinfektan diantaranya di Stadion Letjen H Soedirman yang tiga hari belakangan digunakan untuk seleksi pemain lokal Persibo Bojonegoro. Kemudian, di supermarket, Mapolres, Makodim, Mako Brimob dan GOR Dabonsia yang ada di Kecamatan Dander. Tempat-tempat tersebut usai digunakan vaksinasi massal. “Sasaran yang disemprot disinfektan ini memang belakangan banyak aktivitas dari masyarakat dan sebagai tempat vaksinasi Covid-19 secara massal,” jelasnya.
Sementara diketahui, disinfektan dalam penyemprotan gabungan ini disediakan dari masing-masing stakeholder. BPBD Kabupaten Bojonegoro sendiri sudah menyiapkan 300 liter. “Selain penyemprotan massal saat ini kami juga masih melakukan penyemprotan sesuai permintaan di DKPP dan Kelurahan Ngrowo,” pungkasnya.
Sementara diketahui, data yang disampaikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bojonegoro update per tanggal 28 Juni 2021 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 84 orang. Jumlah tersebut dari penambahan baru yang terhitung kemarin sebanyak 19 kasus, pasien yang sembuh 9 orang dan kasus meninggal dunia 2 orang.
Dari data yang bersumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro itu kasus tertinggi terjadi di Kecamatan Kepohbaru sebanyak 15 kasus, kedua di Kecamatan Ngraho 10 kasus dan ketiga di Kecamatan Dander dengan jumlah kasus sebanyak 9 kasus. Secara umum Bojonegoro masih masuk zona oranye. [lus/kun]
sumber artikel : berita jatim.com