Buaya Bengawan Solo Menampakkan Diri, Warga Maduran, Lamongan Was Was
Berita Lamongan – Warga Desa Parengan, Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan merasa was – was karena ada seekor buaya yang menampakkan diri di sekitar bengawan Solo. Kemunculan reptil besar tersebut membuat warga setempat takut beraktivitas dengan sungai.
Kemunculan buaya yang berjemur di bibir Bengawan Solo tersebut sempat diabadikan oleh salah satu warga. Foto ini di-posting ke media sosial oleh akun instagram @berita_lamongan_. Salah satu warga Desa Parengan, Bachtiar Latif, membenarkan penampakan buaya di desanya, hari ini. “Iya benar, muncul tadi siang pas zuhur dan direkam teman saya,” kata Latif.
Menurut Latif, warga setempat sebelumnya juga sudah beberapa kali melihat buaya sedang berjemur, tapi tidak sempat mengabadikan lewat foto dan video. “Muncul pertama sekitar dua mingguan lalu. Awalnya ndak sengaja saat itu sedang mancing, terus melihat buaya, tapi ndak sempat divideokan,” tuturnya.
Latif menyebut, jumlah buaya yang menampakkan diri itu tidak hanya satu ekor. Ada warga yang melihat dua ekor buaya sekaligus di Bengawan Solo. Satu berukuran besar dan satu lagi lebih kecil.
“Yang pertama muncul itu ukurannya sedang, tidak terlalu besar, seperti masih anakan. Terus muncul lagi yang besar, lebih besar dari jok sepeda motor,” kata Latif. Dia mengatakan, sejak munculnya buaya, warga Desa Parengan dan sekitarnya menjadi waswas.
Banyak yang takut untuk beraktivitas di Bengawan Solo. “Jadi sekarang orang-orang yang dekat Bengawan Solo ini takut.
Baca juga :
- Pria Asal Brondong Lamongan Itu Hantam Kepala Pengunjung Warung Tuak Di Palang…
- Syarat dan Cara Daftar PPDB Lamongan, Jadwal Dan Juga Link Penting
- Oknum Kades Di Daerah Turi Lamongan, Ketahuan Nikah Siri Dengan Istri Orang,…
Biasanya kan banyak yang mancing dan nyuci, apalagi sekarang ini airnya jernih,” katanya. Latif berharap buaya yang menampakkan diri di Bengawan Solo Lamongan tersebut bisa segera dievakuasi agar warga Desa Parengan dan sekitarnya tidak merasa merasa takut dan khawatir.
“Kalau bisa ya ditangkap, biar masyarakat gak takut lagi ke bengawan. Soalnya takut ada apa-apa,” ujar Latif.