Guru Honorer Dari Laren Ini Cuma Digaji Rp 200rb, Nyambi Jual Pentol Untuk Bertahan Hidup
Berita Lamongan – Di Hari Pendidikan Nasional ini tepatnya 2 Mei. masih ada saja nasib guru yang kurang beruntung. Mereka memiliki gaji yang dibawah rata – rata. Suhari, seorang guru honorer yang mengajar SD Negeri Godog, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, harus banting tulang menghidupi keluarganya. Dikutip laman Instagram Lamongan.update, Suhari menjadi guru honorer sejak 2006.
“Gaji Pak Suhari selama satu bulan hanya 200.000. Sedang Pak Suhari harus memberikan nafkah untuk keluarganya, istri dan kedua anaknya,” tulis akun tersebut dikutip IDN Times, Minggu (2/5/2021).
Dalam sejumlah foto yang dibagikan akun tersebut, Suhari harus melakukan berbagai pekerjaan untuk menambah penghasilan.
Misalnya, sepulang mengajar, Suhari mengganti baju dinas dengan kaus dan mengenakan topi. Dia bersiap-siap berkeliling berjualan es krim yang dibuat sendiri bersama sang istri.
“Berangkat jualan mulai jam 11.00 sampai sore. Namanya juga jualan kadang habis kadang tidak, apalagi saat ini musim penghujan, tentu es jualannya sulit untuk habis terjual, modal usaha yang dikeluarkan kadang malah berkurang. Hal ini membuat pak Suhari harus bersedih, ia tak tahu esok harus makan apa,” tulis akun tersebut.
Suhari kian sedih karena utang di warung langganannya kian menumpuk, bahkan dia sering mengalah dan berpuasa agar keluarganya bisa makan.
Sepulang bejualan es krim keliling, dia melanjutkan mencari rumput untuk pakan, namun bukan kambingnya sendiri.
“Suhari ambil rumput untuk kambing orang lain yang dititipkan ke dia, karena tuntutan ekonomi. Suhari tidak malu melakukan segala usahanya untuk bertahan hidup,” sebut akun tersebut.
- Baca juga : Kecelakaan Di Jl Jombang Nguwok, Lamongan 2 Meninggal Dunia
- Baca juga : Tabrakan Maut Truk Vs Motor, Di Raya Daendels Gresik, Satu Meninggal Truk Terbakar
- Baca Juga : Awas, Mudik Ke Lamongan Lewat Jalan Tikus, Polisi Sudah…
Menurut Suhari, apapun pekerjaanya selama itu halal akan dikerjakan demi menghidupi keluarganya. Bahkan, selepas magrib, dia masih mengajar les privat kepada murid-muridnya.
“Para wali murid kadang merasa kasihan terhadap keadaan ekonomi pak Suhari, mereka memberikan beras meskipun tidak banyak, namun hal ini sangat berarti untuk sang guru honorer tersebut,” imbuh akun tersebut. (sumber:idntimes.com)