Polda Jatim Mengirimkan Personilnya Terkait Erupsi Keluarnya Awan Panas di Gunung Semeru
SURABAYA (RAKYATNESIA.COM) – Gunung Semeru yang berada di Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu 16 Januari 2021, sekira pukul 17:20 WIB. Dimana, Gunung Semeru mengalami erupsi mengeluarkan awan panas.
Adanya kejadian tersebut, Polda Jatim akan mengirim pers Sat Brimob, Dit sabhara dan Biddokkes dalam ops kemanusiaan untuk membantu masyarakat yang terdampak erupsi gunung semeru dan saat ini masih dilakukan koordinasi dengan polres lumajang.
Kejadian erupsi gunung semeru ini diperkirakan terjadi sekira pukul 17:24 WIB. Selain membuat warga panik banyak pengendara roda 4 (empat) maupun roda 2 (dua) terkena Debu Awan Panas Guguran (APG).
Gunung Api Semeru (3676 MDPL), akibat dari kejadian tersebut kerugian tanaman baik persawahan maupun perkebunan masih dalam pengecekan pihak terkait.
“Iya benar, sore tadi gunung semeru terjadi erupsi yang mengeluarkan awan panas,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko, Sabtu (16/01/2021).
Ditambahkan Kabid Humas, bahwa sekira pukul 17.24 WIB tadi, dilokasi masih terjadi hujan debu yang masih terasa. Sementara itu pada pukul 17.24 WIB, telah terjadi Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru mengarah ke tenggara/ besuk curah kobokan dengan jarak luncuran 4 Km dan angin mengarah ke utara.
“Awan panas yang keluar tadi berjarak sampai 4 Kilometer yang mengarah ke arah tenggara,” tambahnya.
Sedangkan pada pukul 17.47 WIB, jarak luncur APG mencapai 4,5 Km mengarah ke tenggara/ besuk curah kobokan, arah angin ke utara. Dan pada pukul 18.09 WIB, Getaran Awan Panas Guguran masih terus berlanjut dan terekam siesmograf Pos Pantau Gunung Sawur.
Pukul 18.35 wib, Getaran APG Gunung Semeru telah berhenti, amak 22 mm durasi 4287 detik, jarak luncur kl 4 Km arah Besuk Kobokan.
“Sementara sekira pukul 17.47 WIB tadi gunung semeru kembali luncurkan awan panas mencapai 4,5 Kilometer. Dan setiap waktu bisa berubah terus,” lanjutnya.
Dengan adanya peristiwa ini diharapkan masyarakat untuk menjauh dari lokasi gunung semeru. Hal ini untuk mengantisipasi adanya aktivitas di area terdampak material awan panas karena suhunya masih tinggi.
Selain itu juga perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan. Serta antisipasi ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang bersuhu di Gunung Semeru. Mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.
Namun pada pukul 20.30 wib Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang menyatakan kindisi sudah kembali normal dan terkendali. Namun diharapkan, masyarakat sekitar tetap waspada dan berhati-hati
**(B.Yan/Red).