Wabup Bojonegoro Prihatin Adanya Data Covid-19 yang Tak Akurat. Tak ada Sinkronisasi Data di Rumah Sakit dengan Dinkes

Sukisno

Bagikan

BERITA BOJONEGORO (RAKYATNESIA) – Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro Drs H, Budi Irawantyo,M.Pd, prihatin dengan adanya keresahan warga mengenai informasi kurang akuratnya data tentang jumlah warga di Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, yang terkonfirmasi Covid-19.

Menindak lanjuti hal itu, Wabup Bojonegoro H. Budi Irawanto, langsung mencocokan data pasien di RSUD R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) , ternyata terdapat kurang sinkronisasi tentang kesamaan data Covid-19 tersebut.

Karena, Wabup yang akrab disapa Mas Wawan itu geram. Kemudian dia meminta agar semua pihak sinkron dalam pendataan jumlah yang terkofirmasi Covid-19. Pasalnya data yang di berikan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 berbeda dengan kondisi yang sesungguhnya di lapangan.

“Padahal, data adalah kunci dalam penanganan pandemi ini sehingga data harus benar dan betul-betul akurat,” kata Mas Wawan menegaskan.

Menurutnya, tanpa data yang akurat, Pemkab Bojonegoro tidak bisa melakukan analisa yang benar, sehingga solusinya pun tidak tepat. Begitu pun masyarakat. Ketidak akuratan data itu, bisa menyebabkan menurunnya tingkat kewaspadaan masyarakat.

“Kami kwatir dengan lonjakan jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 akan terus berlangsung. Oleh karena itu, pihaknya terus mengoptimalkan pengawasan terhadap Gugus Tugas Percepatam penanganan Covid-19 Kabupaten Bojonegoro itu,” ungkapnya.

Pihaknya akan meminta Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk  segera mungkin melakukan swab setelah dilakukan tracking terhadap masyarakat yang memiliki riwayat kontak dengan pasien yang terkonfirmasi positif dan masyarakat yang mempunyai riwayat keluar kota.

“Banyak warga yang terkormasi positif mempunyai riwayat perjalanan keluar kota. Hal ini harus menjadi perhatian bersama, apalagi saat ini banyak proyek Bojonegoro yang dikerjakan dari luar kota sehingga harus dilakukan Swab,” tegas Mas Wawan.

Ditambahkan, untuk saat ini hampir semua tempat perawatan Covid-19 di rumah sakit penuh sehingga pihaknya meminta untum menyiapkan lagi sejumlah tempat untuk cadangan.

“Tim Gugus Covid agar segera menyiapkan tempat isolasi cadangan sebab di Rumah sakit sudah tak memadai atau over load. Segera siapkan cadangan tempat perawatan atau isolasi warga terpapar Covid-19, termasuk di tingkat desa serta tempat-tempat isolasi mandiri,” kata Mas Wawan menandaskan.

Di akhir komentarnya, pihaknya menghimbau masyarakat untuk lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes). Terapkan prokes, dengan tetap menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, dan menghindari kerumunan.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read