rakyatnesia.com – Pada Senin, 8 Januari 2024, sembilan tentara Israel tewas akibat ledakan di wilayah Gaza. Kabar kematian ini diumumkan oleh militer Israel, menandai jumlah korban terbesar dalam 24 jam terakhir dalam perang melawan Hamas.
Total korban jiwa dari pihak tentara Israel saat ini mencapai 187 orang.
Sebagian besar dari korban jiwa terbaru berasal dari unit teknik yang beroperasi di terowongan Hamas di Gaza selatan dan tengah.
Pasukan Israel telah mengubah fokus pertempuran mereka setelah mengumumkan pembubaran kelompok Islam Palestina di wilayah utara pada Sabtu sebelumnya.
Dalam konferensi pers yang disiarkan televisi pada Selasa, 9 Januari 2024, Laksamana Muda Daniel Hagari, kepala juru bicara militer, mengonfirmasi bahwa enam tentara tewas dan 14 lainnya luka-luka dalam ledakan tidak disengaja saat pasukan sedang beroperasi untuk menghancurkan infrastruktur militan di Gaza.
“Kemarin kami mengungkap lokasi produksi roket dan senjata Hamas terbesar di Al-Bureij. Selama kegiatan operasional untuk menghancurkan infrastruktur bawah tanah tempat produksi senjata, sebuah ledakan terjadi akibat tembakan tank yang mengidentifikasi target musuh. Tampaknya bahwa peluru tank menghantam tiang listrik di dekatnya, memicu ledakan,” kata Hagari dilansir dari Reuters.
Media Israel, The Jerusalem Post menuls bahwa kematian enam tentara itu karena tembakan Israel ke tiang listrik Gaza yang menyebabkan ledakan di dalam terowongan teror. Akibatnya para tentara IDF tewas di tempat.
Insiden tersebut terjadi setelah sebuah tank Israel menembaki apa yang disebut sebagai sasaran teroris yang mencurigakan selama operasi di Jalur Gaza. Tank tersebut menembakkan dua peluru, satu mengenai sasaran dan yang lainnya mendarat di tiang listrik.
Tembakan di tiang listrik itu menyebabkan ledakan sekitar tiga puluh menit dan membunuh para prajurit. Dua tentara lain tewas di Khan Yunis dan insiden ketiga di tempat lain yang menewaskan satu tentara.