Tragedi Kemanusiaan: Lebih dari 23.000 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza

Panjoel Kepo

Tragedi Kemanusiaan: Lebih dari 23.000 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
Bagikan

rakyatnesia.com – Israel terus melancarkan serangan terhadap Gaza, Palestina, dengan tujuan menghancurkan Hamas, memunculkan kondisi yang mengerikan di wilayah tersebut.

Perang di Gaza bermula pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas melancarkan serangan ke Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera ratusan orang. Israel kemudian menyatakan perang terhadap Hamas, melancarkan serangan udara dan darat intensif di Gaza.

Dilansir dari Al Arabiya pada Selasa (9/1/2024), jumlah korban meningkat secara dramatis. Sebanyak 23.084 warga Palestina dilaporkan tewas sebagai akibat dari serangan Israel sejak awal konflik pada 7 Oktober. Selain itu, 58.926 orang mengalami luka-luka serius akibat serangan tersebut.

Korban luka itu harus dirawat di rumah sakit yang sudah rusak akibat serangan Israel. Rumah sakit di Gaza juga kekurangan obat-obatan.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan ada 249 warga yang tewas dan 510 orang terluka akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir. Mayoritas korban tewas merupakan wanita dan anak-anak.

Baca Juga  Lunix Memperkenalkan Vape Draco pada Acara JIVE di Jiexpo Kemayoran

Serangan Israel juga terus meluas. Kini, Israel juga melakukan serangan ke wilayah Gaza tengah dan selatan.

Selain korban tewas dan luka, perang tersebut juga memicu lebih dari 85 persen populasi di Jalur Gaza menjadi pengungsi. PBB juga mengatakan warga di Gaza terancam menderita kelaparan parah.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pasukan Israel tidak akan menghentikan perang di Gaza untuk melawan Hamas sampai semua tujuan tercapai. Demikian menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya pada Sabtu (6/1).

Keputusan Netanyahu itu mendapat protes dari ribuan pengunjuk rasa yang turun ke jalanan Tel Aviv pada Sabtu (6/1). Mereka mendesak pemerintah Israel segera mencapai kesepakatan dengan Hamas mengenai pembebasan orang-orang yang disandera.

Para pengunjuk rasa juga menuntut pengunduran diri Netanyahu, pembubaran parlemen, dan pemilihan umum dini.

Baca Juga  Lunix Memperkenalkan Vape Draco pada Acara JIVE di Jiexpo Kemayoran

Israel Digugat ke Mahkamah Internasional

Terbaru, Afrika Selatan (Afsel) mengajukan gugatan terhadap dugaan genosida oleh Israel terhadap warga Palestina. Gugatan itu diajukan Afsel ke Mahkamah Internasional (ICJ).

Sidang perdana gugatan yang dilayangkan oleh Afsel terhadap Israel itu akan digelar pada 11 Januari. Tim pengacara Afrika Selatan dan Israel akan memasuki ruang sidang dan seluruh dunia akan menyaksikan dengan saksama.

Dilansir BBC, Afrika Selatan meyakini Israel melakukan genosida dan mereka mengajukan gugatan terhadap Israel melalui ICJ di Den Haag, Belanda, pada 29 Desember 2023.

Berkas gugatan setebal 84 halaman yang disusun Afrika Selatan menyebut aksi-aksi Israel ‘merupakan sebuah genosida karena mereka berniat menghancurkan’ orang-orang Palestina di Gaza ‘secara substansial’.

Menurut Afrika Selatan, aksi-aksi genosida ini meliputi pembunuhan, penganiayaan yang berdampak serius terhadap kejiwaan dan fisik, dan secara sengaja membuat kondisi-kondisi yang ‘menghancurkan (orang-orang Palestina) secara komunitas’.

Baca Juga  Lunix Memperkenalkan Vape Draco pada Acara JIVE di Jiexpo Kemayoran

Mereka menambahkan sejumlah pernyataan yang dikeluarkan para pejabat Israel menyiratkan niat genosida. Menurut Juliette McIntyre, seorang dosen hukum dari Universitas South Australia, gugatan terhadap Israel ‘sangatlah komprehensif’ dan ‘disusun dengan cermat’.

“Susunan berkas ini merespons semua argumen yang mungkin disebutkan Israel dan juga mengantisipasi klaim-klaim bahwa mahkamah tidak memiliki kewenangan,” ujar McIntyre kepada BBC.

“Afrika Selatan menyatakan telah mengangkat isu ini kepada Israel dalam banyak forum berbeda sebelum gugatan diajukan.”

Apa respons Israel?

Juru bicara pemerintah Israel, Eylon Levy, mengatakan Israel akan berjuang melawan gugatan ini. Dia menambahkan Hamas memikul tanggung jawab moral sepenuhnya atas perang yang mereka mulai

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berkeras negaranya senantiasa mengedepankan “moralitas” dalam aksi di Gaza.

Bagikan

Also Read