Banjir Lamongan Surut, Giliran Warga Diserang Penyakit Kulit Dan Flu Berat
Berita Lamongan – 7 kecamatan di Kabupaten Lamongan jadi korban Banjir beberapa hari terakhir ini, Namun kabar terakhir sampai dengan hari ini, air sudah mulai terlihat surut. Namun ada masalah lagi beberapa warga mulai diserang beberapa penyakit seperti gatal, demam, batuk dan flu berat. Datangnya penyakit ini dialami warga Desa Tiwet, Kecamatan Kalitengah. Seperti gatal-gatal, demam, batuk dan flu. Masyarakat yang terkena berbagai macam penyakit umumnya melanda anak-anak. Karena sejak banjir, anak-anak sering bermain air.
“Kalau penyakit yang dialami warga terdampak banjir gatal-gatal, flu, demam dan batuk, untuk penyakit diare masih belum ada,” kata salah satu warga Desa Tiwet Ani Fauziah (48) kepada wartawan, Minggu (17/1/2021).
Baca juga : Pemilik KTP Dengan Tanda Tangan Naruto Ternyata Warga Pucuk Lamongan, Viral Loh
Selama ini, jelas dia, kebutuhan air bersih digunakan memasak dan minum membeli air galon di toko. Meski begitu, di desanya sudah berdiri posko kesehatan yang dibangun pemerintah desa.
“Untuk kebutuhan air bersih kami menggunakan air galon. Kalau ada keluhan penyakit kami juga bisa datang ke pos kesehatan,” imbuhnya.
Meski banjir berangsur surut, namun aktivitas warga belum kembali normal. Warga masih mengandalkan perahu untuk dijadikan alat transportasi mengangkut barang belanjaan kebutuhan sehari-hari.
“Semoga ada peninggian jalan agar banjir datang tidak lagi terendam dan kami masih bisa beraktivitas,” kata Budi, warga Desa Tiwet lainnya.
Sementara bersih-bersih eceng gondok terus dilanjutkan mulai hulu sampai hilir Sungai Bengawan Njero. Ratusan orang dari Pemda, TNI, Polri, perguruan silat hingga organisasi masyarakat kembali ‘turun gunung’ membersihkan eceng gondok. Alat berat berupa backhoe juga diturunkan. Ini dilakukan untuk memperlancar arus air ke Bengawan Solo.
“Kerja bakti ini akan terus dilaksanakan hingga Selasa (19/1) besok dan dievaluasi,” kata Kabag Prokopim Lamongan Arif Bachtiar.
Dia menambahkan pihaknya juga membuka pintu air Wangen dan pintu Sluis Kuro. Sebab, ketinggian Bengawan Solo kini di bawah Sungai Bengawan Njero. Dibukanya pintu air di Sluis Kuro ini, imbuh Arif, membuat pembuangan air dari Bengawan Njero saat ini jauh lebih lancar.
“Pemerintah Kabupaten Lamongan juga telah menyalurkan sebanyak 30 ton beras kepada masyarakat terdampak banjir,” jelasnya.
Baca juga : Ada Warga Asli Lamongan Dalam Daftar Korban Sriwijaya Air SJ182, Beralamat Di…
Sebelumnya banjir di Lamongan menggenangi 7 kecamatan. Di antaranya Kecamatan Deket, Glagah, Karangbinangun, Kalitengah, Turi, Pucuk dan Karanggeneng. Banjir akibat luapan anak Sungai Bengawan Solo ini juga mengakibatkan 8 ribu lebih rumah warga terdampak.