BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN)- Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli, SIK, MH, M.Si, tak mau kecolongan seperti kejadian issu SARA warga Papua yang berada di Kota Surabaya, Jawa timur.
Hal itu membuat Kepolisian Resort Bojonegoro (Polres Bojonegoro) terus melakukan kegiatan preventif agar tak terjadi hal sehingga timbul kerusuhan di Papua tersebut.
Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli, SIK, MH, M.Si menegaskan kepada Seluruh jajarannya agar melakukan deteksi dini dan penggalangan kepada seluruh elemen masyarakat, terutama warga Papua yang tinggal di Kabupaten Bojonegoro, agar tidak terprovokasi oleh isu – isu SARA yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan Bangsa.
Seperti yang dilakukan oleh Kapolres Bojonegoro bersama anggotanya menyambangi pelajar Papua di yang ada di Bumi Angling Dhama itu. Yaitu bertemu dengan Suster Natalia selaku pengasuh Asrama Santha Ana serta pelajar Papua yang sedang menuntut Ilmu di Bojonegoro, Minggu (25/8/2019).
“Mari kita menenangkan diri dan tidak melakukan aksi-aksi yang mengganggu Kamtibmas yang pada akhirnya merugikan kita semua selaku warga Negara Indonesia,” kata Kapolres dengan didampingi Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf Bambang Hariyanto.
Adapun pelajar Papua yang sedang menjalani masa belajar di Bojonegoro ada 5 orang. Dan ke 5 pelajar Papua tersebut tinggal di Asrama Santha ana, yang berada di Jalan Diponegoro Kecamatan Kota Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro.
Dihadapan Pelajar Papua Kapolres menghimbau agar mereka tidak terprovokasi oleh isu-isu SARA yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan, Kapolres juga menyatakan bahwa, pihaknya menjamin keamanan warga Papua di Bojonegoro.
“Mari kita jaga silaturahmi dan persatuan, jangan sampai terprovokasi isu SARA, dan Polres Bojonegoro menjamin keamanan warga Papua,”ucap Ary Fadli.
Vero, salah satu pelajar Papua di Bojonegoro menyampaikan bahwa dirinya dan kawan kawan merasa aman dan nyaman selama tinggal di Bojonegoro, “Kami senang di Bojonegoro dan nyaman tinggal dengan Ibu Guru dan para kawan.”ucap Vero.
Di sela-sela kegiatan Ary Fadli mengatakan kepada awak media apabila masyarakat mendapatkan informasi atau berita yang tidak jelas dan dapat menimbulkan konflik jangan terprovokasi, tetapi klarifikasi informasi atau berita tersebut kepada pihak kepolisian.
Sebab banyak informasi hoax yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab guna memprovokasi masyarakat agar ricuh.
“Intinya, masyarakat harus berpikir logis. Jangan mudah terprovokasi dengan berbagai isu yang kini menyebar, yang berupaya memperkeruh suasana, apalagi sampai melakukan aksi anarkis,” pungkas Kapolres.
Kapolres Bojonegoro menghimbau kepada seluruh warga Bojonegoro tetap menjaga persatuan dan kesatuan agar terciptanya situasi Bojonegoro yang aman, damai dan kondusif. Mari jogo Jawa Timur bareng-bareng dan jogo Bojonegoro bareng-bareng demi NKRI.
**(Kis/Red).