KTT ASEAN, Jokowi Bahas Investasi Bilateral, ZEE, dan Perbatasan , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – KTT ASEAN, Jokowi Bahas Investasi Bilateral, ZEE, dan Perbatasan Pencarian perihal Berita Nasional di dunia online kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, meski hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel KTT ASEAN, Jokowi Bahas Investasi Bilateral, ZEE, dan Perbatasan ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Hari ini (10/5) acara inti pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN mulai digelar. Presiden Joko Widodo (Jokowi) rencananya memimpin lima pertemuan yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), tersebut.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyatakan pertemuan-pertemuan tersebut dalam format pleno. ”Kemudian ada empat pertemuan interface masing-masing dengan parlemen, dengan youth, dengan ABAC (ASEAN Business Advisory Council, Red), yaitu dengan bisnis juga dengan high level task force,” ujar Retno dalam press briefing secara online kemarin (9/5).
Lalu, besok (11/5) ada tiga pertemuan dalam bentuk retreat dan pertemuan subregional. Menurut Retno, dua di Rakyatnesia tiga pertemuan tersebut akan dipimpin kepala negara. Yakni, Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).
Baca Juga: Jelang KTT ASEAN, Kementerian PUPR Rampungkan Proyek Mako Polres di Labuan Bajo
Para Menlu ASEAN telah melakukan pertemuan untuk merampungkan sejumlah dokumen yang akan dibahas pada pertemuan hari ini. ”Para menteri luar negeri banyak sekali membahas upaya untuk memerangi trafficking in persons, terutama kejahatan di bidang online scamming,” katanya.
Pembahasan lainnya berkaitan dengan Myanmar. Termasuk serangan saat AHA Centre dan tim monitoring ASEAN hendak menyampaikan pertolongan kemanusiaan ke Myanmar.
Retno juga menyinggung sejumlah pertemuan bilateral yang dilakukan Jokowi dengan para pemimpin negara kemarin. Sejumlah pemimpin negara-negara anggota ASEAN terpantau tiba di Bandara Internasional Komodo kemarin.
Pemimpin pertama yang tiba di Bandara Komodo adalah Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen. Lalu, datang Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, dan Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone. Telah mendarat juga Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Beberapa leader itu pun langsung melakukan pertemuan bilateral setiba di Labuan Bajo.
Baca Juga: Konvoi ASEAN yang Terdapat Diplomat RI Bawa pertolongan Kemanusiaan Ditembaki di Myanmar
Jokowi telah melakukan empat pertemuan bilateral kemarin. Berlokasi di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Jokowi telah bertemu dengan PM Vietnam, PM Timor Leste, PM Malaysia, dan PM Laos.
Retno memerinci agenda pertemuan bilateral tersebut. Dengan Vietnam, kedua pemimpin negara membahas upaya peningkatan kerja sama perdagangan kedua negara dan pemenuhan target perdagangan sebesar USD 15 miliar untuk 2028.
Kedua pemimpin negara juga sepakat untuk segera bernegosiasi mengenai perjanjian investasi bilateral (bilateral investment treaty/BIT) kedua negara seiring dengan meningkatnya investasi kedua pihak.
Pada isu lainnya, Presiden Jokowi dan PM Vietnam Pham Minh Chinh juga sepakat untuk segera menyelesaikan pengaturan pelaksanaan dan proses ratifikasi terkait selesainya perundingan zona ekonomi eksklusif (ZEE) kedua negara.
Sementara dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak, Jokowi mengawali pertemuan dengan menyampaikan ucapan selamat kepada Timor Leste atas keikutsertaannya dalam KTT Ke-42 ASEAN. Sama seperti pertemuan sebelumnya, isu peningkatan kerja sama ekonomi dan perbatasan kedua negara menjadi bahasan kedua kepala negara. (lyn/mia/c7/ttg)
Dikutip dari Jawa Pos