Sabda Alam, Film Animasi Pendek Karya SMK RUS Kudus Dipamerkan di Hannover Messe , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – Sabda Alam, Film Animasi Pendek Karya SMK RUS Kudus Dipamerkan di Hannover Messe Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, meski sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan Sabda Alam, Film Animasi Pendek Karya SMK RUS Kudus Dipamerkan di Hannover Messe ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda senang dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Salah satu produk unggulan yang dibawa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ke Hannover Messe 2023 adalah film animasi berdurasi 6 menit karya siswa SMK RUS Kudus, Jawa Tengah.
Film animasi yang berjudul Sabda Alam ini membawa pesan kepedulian untuk mengajak masyarakat turut menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan dengan tidak memburu, memperdagangkan, dan memelihara burung-burung langka.
Film animasi Sabda Alam melibatkan 95 siswa SMK RUS Kudus. Khusus pameran Hannover Messe, tiga siswa dari sekolah di Kudus tersebut hadir menyapa pengunjung dan menjelaskan setiap proses yang dijalani dalam pembuatan film pendek Sabda Alam, mulai dari proses pembuatan animasi, rigging karakter, kompositing, dan konsep seni yang diangkat.
Menurut salah satu siswa kelas XII SMK RUS Kudus yang hadir di Hannover Messe, Windiastanti Dawolo, film animasi Sabda Alam sudah pernah dibawa ke beberapa ajang internasional. Dan dalam proyek Sabda Alam, siswa yang hobi menggambar ini kebagian tugas sebagai kompositor.
“Di sini saya sebagai kompositor, tugasnya menyatukan animasi-animasi yang dibuat di tahap produksi dalam satu frame, dan menghilangkan green screen, juga lighting render,” ujar siswa yang dipanggil Windi ini saat dijumpai di booth Kemendikbudristek, Rabu (19/04).
Baca Juga: Hasil Kunjungan Jokowi ke Hannover Messe 2023, Volkswagen Berniat Investasi di Indonesia
Dalam proyek Sabda Alam, Windi mengatakan ia bertugas sebagai kompositor bersama dua rekannya yang lain. Proses penyatuan gambar animasi (compositing) ini merupakan langkah lanjutan setelah proses produksi, yaitu tahap pembuatan gambar animasi yang dilakukan oleh tim sebanyak 15 orang.
Bersama Windi, siswa SMK RUS Kudus yang hadir di Hannover Messe adalah Gandrung Sanghyang Raya, siswa kelas XI, dan Muhammad Ali Azka Zulkarnain, siswa kelas XII, yang didampingi oleh pengajar pendamping Emerita Sembiring.
Pada kesempatan tersebut, Gandrung menceritakan tugasnya di proyek Sabda Alam sebagai 3D animator. Ia menggerakkan dan memberikan kehidupan pada karakter. Salah satu tantangan yang ia rasakan sebagai animator adalah bagaimana membuat gerakan karakter (dalam hal ini burung) tampak senyata mungkin.
“Kita melakukan riset dengan merekam gerakan burung dan juga belajar dari internet melalui YouTube untuk mengamati pergerakan burung,” jelas Gandrung.
Berbeda dengan Windi dan Gandrung, Muhammad Ali Azka Zulkarnain atau yang akrab dipanggil Azka ini bertugas di bagian pra-produksi. Pada tahap tersebut, masing-masing anggota tim akan menuangkan ide-ide cerita yang dikumpulkan dalam satu story. Dari satu story ini, akan dikembangkan menjadi naskah utuh yang akan ditulis oleh penulis naskah dan dibuat konsep beserta ilustrasinya.
Baca Juga: Buka Hannover Messe 2023, Jokowi Tekankan Komitmen RI untuk Lakukan Transformasi Ekonomi
“Di tahap ini kita melakukan riset dan pengembangan, misalnya kalau karakternya burung Jalak Bali, yang kita riset adalah tempat habitatnya di mana, hutannya seperti apa, supaya kita bisa membuatnya serealistis mungkin,” ujar Azka.
Windi, Gandrung, dan Azka sangat antusias mendapat kesempatan bisa hadir di Hannover Messe 2023. Namun demikian, dukungan dan semangat tak putus juga mereka dapatkan dari pengajar pendamping, Emerita Sembiring. pengajar yang akrab dipanggil Ita ini menceritakan bagaimana upayanya memberi semangat kepada ketiga siswanya yang hadir di Hannover Messe.
Dikutip dari Jawa Pos