Shane Lukas Dapat Wejangan dari Ayahnya Sebelum Bersaksi di Sidang AG, Ini Pesannya , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – Shane Lukas Dapat Wejangan dari Ayahnya Sebelum Bersaksi di Sidang AG, Ini Pesannya Pencarian perihal Berita Nasional di dunia online kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, meski hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel Shane Lukas Dapat Wejangan dari Ayahnya Sebelum Bersaksi di Sidang AG, Ini Pesannya ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda senang dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Shane Lukas, 19, dihadirkan sebagai saksi sidang kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora, 17, dengan terdakwa AG, 15, Selasa (4/4). Sebelum persidangan, Ayah Shane, Tagor Lumbantoruan, telah berpesan kepada Shane agar jujur saat menyampaikan keterangan. Menurut Tagor, kesaksian Shane di persidangan AG penting demi kelanjutannya dalam kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo.
“Anakku di persidangan jadi saksi hari ini, untuk AG. Pesan kita, ungkapkan semuanya jangan diulangi, jangan ada yang dikurangi, jangan ada yang ditambah, jujur terus,” kata Tagor di PN Jakarta Selatan (Jaksel), Selasa (4/4), seperti dilansir Pojoksatu.id (Jawa Pos Group).
Tagor mengungkapkan jika dirinya datang untuk menyiapkan pakaian yang akan digunakan Shane dalam sidang. Selain itu, Tagor juga membawa makanan untuk Shane.
Baca Juga: Dokter Beberkan David Ozora Butuh Waktu hingga 1 Tahun untuk Bisa Berkomunikasi Normal Lagi
“Memang karena ada pesan harus pakai baju putih, celana hitam, sepatu, tentu kita siapkan. Karena itu kan sebagai jenjang untuk persidangan itu saya pikir. Makanannya tentu kan belum sempat sarapan dari Polda kemari, saya siapkan makanan juga,” tutur Tagor.
Lebih lanjut Tagor mengatakan, bahwa apa yang dialami anaknya tak lebih dari situasi yang membuat Shane terjebak akibat kelakuan Mario Dandy. Ia mengaku ketika anaknya ditahan polisi, Tagor sempat menemui Mario dan sempat memberikan nasihat agar dirinya bertobat.
“Gimana ya saya bilangnya, kalau saya sih ya terserah beliau ya kalau dari situasi ini kan Shane terjebak di sini karena perlakuan anaknya. Saya tidak pernah dihubungi orang tuanya, dan di Polres jujur saya ya, Dandy ini saya nasihatin Den, Mario sini. Bapak Mama mana? ‘Belum datang om’. Karena dia terpuruk saya bangun jiwanya untuk bertobat karena perbuatanmu orang tuamu bisa begini. Dan ternyata orang tuanya datang (di Polres Jaksel),” ujarnya.
Baca Juga: Kondisi Masih Kritis, David Ozora Belum Bisa Dipastikan Kapan Sekolah Lagi
Tagor mengaku bahwa ia juga pernah mengirim pesan singkat ke Rafael Alun namun tak berbalas. Dia juga menyampaikan bahwa saat bertemu di Polres Metro Jakarta Selatan dirinya dengan Rafael Alun tidak bertegur sapa.
“Sebelumnya sudah saya WhatsApp, ‘Pak ini orang tua Shane’. Dibaca itu orang tuanya itu, saya simpan sampai sekarang karena saya berniat baik, saya sendiri sebagai orang tua berniat baik ngobrol sama orang tuanya, sama ayahnya tidak disapa pun dilewati saja,” ucapnya.
Seperti diketahui, terdakwa anak, AG, didakwa Pasal 353 ayat (2) KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dan Pasal 355 ayat (1) tentang Penganiayaan Berat. Atas dakwaan itu, AG terancam hukuman pidana penjara 12 tahun.
Dikutip dari Jawa Pos