Akibat Cuaca Buruk, Nelayan Kranji, Lamongan Gagal Melaut
Lamongan (rakyatnesia.com) – Sudah hampir satu bulan ini cuaca ekstrem menyerang wilayah termasuk di Lamongan, jawa Timur. Hal ini ternyata berdampak pada mata pencaharian nelayan yang takut melaut karena cuaca yang berbahaya. Salah satunya di tempat pelelangan ikan (TPI) Kranji Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Para nelayan masih enggan melaut. Diperkirakan tinggi ombak di Perairan Utara Jawa mencapai 2.5 meter. Harga ikan laut berbagai jenis langka dan harganya mulai naik.
“Nelayan Tuban kesulitan “miang” (melaut), sebab karena di tengah laut cuacanya buruk, angin kencang dan ombak besar. Meski dipaksakan untuk melaut, yang jelas tangkapan ikan tidak akan dapat,” ujar Kasmulin, salah satu nelayan di TPI Kranji, Rabu (20/12/2017).
Ia memberikan gambaran puluhan perahu nelayan di desanya sehari lalu terpaksa harus kembali lagi ke daratan karena ombak laut tinggi dipengaruhi angin kencang sekitar pukul 09.00 WIB. Ketika itu, lanjut dia, puluhan nelayan sudah berangkat melaut sejak dini hari, tetapi harus kembali lagi ke daratan karena takut dengan ombak besar. Kejadian ombak besar disebabkan angin kencang, lanjut dia, sudah terjadi dalam empat hari terakhir.
“Perahu juga harus dinaikkan ke daratan, sebab nelayan takut perahunya kalau hanya diikatkan di tepi bisa terseret ombat laut,” ucap dia. Menurut dia, kejadian nelayan tidak berani melaut tidak hanya terjadi di desanya, tetapi juga terjadi di desa lainnya di Wilayah Brondong, bahkan di Gresik dan Tuban.
“Jika musim hujan angin seperti ini ombak setinggi 5 meter dapat menenggelamkan perahu kecil, biasanya jika musim baratan nelayan Kranji Paciran mencari rajungan dengan alat keramba yang ditenggelamkan di pesisir laut, sebenarnya bulan Desember sampai Maret adalah saat musim ikan namun nelayan tidak ambil resiko menghadapi gelombang besar,” jelas Kasmulin.
Sejumlah pedagang ikan laut di pasar tradisional Kranji Paciran Lamongan, hanya menjual ikan laut seadanya karena minim pasokan. Meski pembeli turun, namun para pedagang tetap memaksakan diri berjualan demi mendapatkan sedikit penghasilan.
“Peminat ikan laut berkurang, sebab pasokan tak ada dan harganya mahal. Biasanya cuaca buruk seperti ini terjadi hingga beberapa minggu ke depan,” ujar salah satu pedagang ikan laut pasar Kranji, saat ditemui di lapak ikannya.
Sambil menunggu keadaan cuaca di perairan Paciran membaik, kebanyakan nelayan saat ini memperbaiki kapal dan sejumlah alat tangkap ikan milik mereka.
Baca juga :