Pencemaran Air Bengawan Solo, Bagaimana Respon Pemerintah

moch akbar fitrianto

Bagikan

Setidaknya 12 ribu pelanggan PDAM daerah Blora tidak bisa mendapatkan akses air bersih, karena sumber air PDAM Blorayang berasal dari Sugnai Bengawan Solo airnyat tercemar .

Seperti diketahui, pada awal November 2019, pencemaran parah juga dialami Bengawan Solo di kawasan Kota Solo. Bahkan tiga IPA tidak beroperasi hingga beberapa hari.

“Di Solo sudah semakin normal, meskipun masih ada pencemaran. Kalau pencemaran di Blora itu mungkin sumbernya dari akumulasi di Solo, Karanganyar, dan Sragen,” kata Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi PDAM Toya Wening Surakarta Bayu Tunggul saat dihubungi detikcom, Kamis (28/11/2019).

Setelah hujan mulai turun di Kota Solo dan sekitarnya sejak beberapa pekan lalu, pencemaran sungai mulai berkurang. Pengolahan air oleh PDAM pun sudah semakin lancar.

Adapun titik yang terpantau paling keruh ialah di pertemuan Bengawan Solo dengan Kali Samin di Sukoharjo, juga pertemuan Bengawan Solo dengan Kali Jenes, Sungai Premulung, di Semanggi.

Kali Samin lebih banyak membawa limbah alkohol. Sedangkan Kali Jenes dan Sungai Premulung kebanyakan merupakan limbah pabrik tekstil.

“Kalau Kali Samin itu kebetulan dekat dengan IPA Semanggi, sehingga kadar pencemaran air yang masuk ke IPA lebih tinggi. Kalau yang Kali Jenes dan Premulung itu jauh dengan IPA Jurug, kadar pencemarannya lebih sedikit,” ujarnya.

Sementara itu, petugas intake (saluran masuk air) di IPA Semanggi, Purnomo, menduga limbah sering kali dibuang pada malam hari. Dia terpaksa beberapa kali menyetop operasi IPA Semanggi pada malam hari.

“Beberapa kali saya terpaksa hentikan operasi selama beberapa jam, karena kadar pencemarannya tinggi. Biasanya malam hari, tapi tidak mengganggu pasokan ke pelanggan, karena kami masih punya cadangan,” tutupnya.

Sumber: detik

Bagikan

Also Read