Israel Bombardir Kembali Bandara Utama Damaskus, Menyebabkan Penghentian Operasional

Panjoel Kepo

Israel Bombardir Kembali Bandara Utama Damaskus, Menyebabkan Penghentian Operasional
Bagikan

rakyatnesia.com – Israel kembali melakukan serangan udara terhadap Bandara Internasional Damaskus di Suriah, menyebabkan bandara tersebut tidak dapat beroperasi lagi. Bandara ini sebenarnya baru saja pulih dan kembali beroperasi setelah mengalami serangan serupa bulan lalu.

“Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan baru pada hari Minggu sore, menargetkan Bandara Internasional Damaskus dan membuatnya tidak dapat beroperasi lagi,” demikian disampaikan oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris pada Minggu (26/11).

Serangan ini difokuskan pada landasan pacu, dan suara ledakan dilaporkan berasal dari arah bandara militer di lokasi lain di ibukota.

Israel telah melakukan ratusan serangan udara ke negara tetangganya di utara sejak dimulainya perang saudara Suriah pada tahun 2011. Serangan tersebut terutama ditujukan kepada pejuang Hizbullah Lebanon, pasukan yang didukung oleh Iran, dan posisi-posisi militer Suriah.

Namun, serangan-serangan tersebut semakin meningkat sejak perang antara Israel dan Hamas, sekutu Hizbullah, dimulai 7 Oktober, dan serangan-serangan Israel terhadap bandara Damaskus dan bandara Aleppo di bagian utara pada tanggal 12 Oktober dan 22 Oktober membuat kedua fasilitas tersebut tidak beroperasi.

Dua kantor tiket di ibukota mengatakan kepada AFP bahwa penerbangan telah kembali dibuka dari Damaskus pada hari Minggu, dan media lokal juga melaporkan pembukaan kembali.

Pihak berwenang belum memberikan pengumuman resmi mengenai hal ini. Penerbangan dialihkan ke Latakia di pantai barat setelah serangan 22 Oktober.

Israel jarang mengomentari serangan individu yang menargetkan Suriah, namun telah berulang kali mengatakan tidak akan membiarkan musuh bebuyutannya, Iran, yang mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, memperluas kehadirannya di sana.

Bagikan

Also Read