Budi Arie Respons Terhadap Gibran yang Menjadi Cawapres: Demokrasi Tidak Mengenal Dinasti

Panjoel Kepo

Budi Arie Respons Terhadap Gibran yang Menjadi Cawapres: Demokrasi Tidak Mengenal Dinasti
Bagikan

rakyatnesia.com – Budi Arie Setiadi, Ketua Umum Projo, dengan tegas menolak klaim bahwa terdapat dinasti dalam sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia. Menurutnya, hak untuk memilih pemimpin berada sepenuhnya di tangan rakyat.

Pernyataan Budi Arie ini muncul sebagai tanggapan terhadap tudingan munculnya dinasti politik setelah Gibran Rakabuming, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), diumumkan sebagai calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden 2024.

Budi Arie menekankan bahwa dalam prinsip demokrasi, hak rakyat untuk memilih pemimpin adalah hal yang paling mendasar.

Rakyat memiliki peran sentral dalam menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin mereka, dan keputusan ini harus didasarkan pada pemilihan yang bebas dan adil.

“Gini, coba cek mana ada dinasti politik? Dipilih rakyat kok dinasti. Demokrasi mana ada dinasti, iya kan,” ujar Budi Arie ketika diwawancarai di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, pada Selasa, 24 Oktober.

Pernyataan Budi Arie ini mencerminkan keyakinannya bahwa demokrasi Indonesia seharusnya tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip dasar demokrasi yang memberi kekuatan kepada rakyat untuk menentukan pemimpin mereka melalui pemilihan yang demokratis.

Karenanya, ia berharap Pilpres 2024 dapat berjalan secara damai dan aman.

“Pokoknya kita pemilu ini kita enggak usah tegang-tegang, damai, semua kita bisa komunikasi dengan baik,” kata dia.

Budi mendukung langkah Gibran yang menjadi cawapres Prabowo Subianto. Baginya, Gibran merupakan sosok anak muda yang diapresiasi.

“Bagus, anak muda. Semua kan bagus anak muda,” kata dia.

Isu dinasti politik mencuat lantaran Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan syarat capres-cawapres. Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming jadi bisa menjadi cawapres.

Prabowo lalu membela Gibran dan Jokowi dari terpaan isu tersebut. Dia menganggap tidak ada yang salah dengan isu dinasti jika tujuannya adalah berbakti kepada rakyat dan negara Indonesia.

“Kita dinasti merah putih, kita dinasti patriot. Kita dinasti yang ingin mengabdi untuk rakyat. Kalau dinasti Pak Jokowi ingin berbakti kepada rakyat, kenapa? Salahnya apa?” ucap Prabowo usai Rapimnas Gerindra di Jakarta, Senin (23/10).

Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menerima pemberitahuan dari Koalisi Indonesia Maju mengenai rencana pendaftaran Prabowo-Gibran pada Rabu besok (25/10).

Koalisi Indonesia Maju terdiri dari Gerindra, Golkar, Demokrat, PBB, PAN, Gelora dan Garuda serta Prima. Semuanya sudah sepakat mengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Bagikan

Also Read