Ribuan Demonstran Pro-Palestina di Sydney: Kritik Terbuka Terhadap Keadaan

Panjoel Kepo

Ribuan Demonstran Pro-Palestina di Sydney: Kritik Terbuka Terhadap Keadaan
Bagikan

rakyatnesia.com – Ribuan orang berkumpul dalam aksi unjuk rasa pro-Palestina di Sydney, Australia, pada hari Sabtu (21/10), di mana beberapa dari mereka mengeluarkan slogan anti-Yahudi yang mencolok.

Menurut laporan dari Channel News Asia, sekitar 15 ribu orang telah bergabung dalam unjuk rasa yang berjalan dengan tertib ini, yang diselenggarakan oleh Palestine Action Group.

Selama unjuk rasa, para demonstran menyuarakan beragam slogan, di antaranya “Palestina tidak akan pernah surut.”

Kehadiran polisi Australia sangat mencolok selama unjuk rasa tersebut, dengan beberapa petugas yang patroli kawasan menggunakan kuda, menutup jalan, dan melakukan patroli udara untuk menjaga keamanan dan ketertiban.

Amal Naser, juru bicara Palestine Action Group, menyebut kegiatan unjuk rasa ini berjalan dengan lancar. Ia juga memastikan tidak ada peserta demonstrasi yang ditangkap aparat.

Beberapa demonstran yang ditemui Reuters, yang dilansir Channel News Asia, berpendapat serangan Israel di Jalur Gaza tak manusiawi. Ini bukan lagi aksi balasan, tetapi genosida.

“Mereka [warga Palestina] telah menderita genosida di depan umum dan dengan cara yang sangat mencolok,” ucap Barbara O’Neil yang menyebut warga Palestina saudara dan saudarinya.

Soal banyaknya warga Australia yang ikut aksi, diyakini karena simpati dengan situasi yang terjadi di Jalur Gaza. Mereka sama-sama ingin perang itu dihentikan karena sipil yang jadi korban.

“Saya di sini karena ini untuk tujuan pertama dan utama, kemanusiaan. Dan saya mendukung, Anda tahu, kemanusiaan dalam segala hal,” ucap demonstrans bernama Doaa.

Namun aksi ini ditanggapi negatif oleh Dewan Eksekutif Yahudi Australia. Salah satunya Alex Ryvchin yang menyebut aksi di Sydney sebagai menyulut kebencian atas Australia.

Sementara itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat (20/10) bersumpah akan terus membombardir Gaza. Hingga Sabtu (21/10) serangan Israel ke Gaza menelan ribuan jiwa.

Bagikan

Also Read