Di Acara Sedekah Bumi Desa Pelem, Purwosari. Kades Sudawam Ajak Semua Pihak Perhatikan Petani
BOJONEGORO (RAKYATNESIA) – Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk dalam rangka Sedekah Bumi atau yang biasa disebut Manganan, digelar di Lapangan Tumenggung, Desa Pelem, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro,Jawa timur, Rabu (6/9/2023) malam.
Pagelaran Wayang Kulit yang menampilkan Dalan Kondang Ki Sigit Ariyanto dari Kota Rembang, Jawa tengah itu, tampil dengan lakon Wahyu Cakra Ningrat, dengan diiringi Kerawitan Cakraningrat dan DOZ music dengan menampilkan MC Bamsena dan artis-artis dari Kota Surabaya.
Guna melengkapi kebahagian masyarakat Desa Pelem dan penonton yang hadir malam itu disuguhkan Pelawak Jolang dan kawan-kawan serta bntang tamu Eka uget-uget dari Sragen, Jawa tengah.
Kepala Desa Pelem KRAT Sudawam,SH,S.Sos, dalam kata sambutanya mengatakan bahwa kegiatan sedekah bumi tersebut sudah menjadi kalender tahunan yang bertujuan melestarikan adat-istiadat dan budaya Jawa.
Lanjut Mas Dawam – demikian, Kades Pelem Sudawam, akrab disapa – acara sedekah bumi kali ini menamplkan Pagelaran Wayang Kulit untuk nguri-uri budaya Jawa.
“Acara sedekah bumi ini merupakan bentuk syukur kami (warga Desa Pelem) terhadap Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan dan keselamatan, rejeki yang melimpah dari hasil panen warga Desa Pelem yang sekitar 90 persen lebih bekerja sebagai petani,” kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua AKD Bojonegoro itu menegaskan, Rabu (6/9/2023) malam.
Lanjut Mas Dawam, sayangnya pihak pemerintah dinilai kurang tanggap dengan kebutuhan petani yakni, ketersediaan pupuk yang cukup dan pengairan bagi sawah petani.
“Saya mengajak semua pihak untuk memperhatikan petani. Jika Pemerintah pusat sudah memberikan subsidi pupuk, mestinya pemerintah Kabupaten Bojonegoro bisa juga memberikan bantuan pupuk kepada para petani agar petani tak kekuarangan pupuk saat musim tanam tiba,” ungkapnya.
Ditambahkan, APBD Bojonegoro dalam 5 (lima) tahun terakhir ini sangat melimpah hingga ada sisa anggarap yang nilainya di angka triliunan setiap tahun, kenapa dana tersebuttidak dimanfaatkan untuk membantu petani yang notabene juga bagian dari masarakat Bojonegoro. Di saat petani kekurangan pupuk maka Pemkab harus hadr membantunya.
“Selain kekurangan pupuk, pengairan juga sangat dibutuhkan di Desa Pelem ini karena persawahannya merupakan sawah tadah hujan. Harusnya, ada solusi yang diberikan oleh pihak Pemkab Bojonegoro atas kesulitan air untuk pengairan sawah petani tersebut. Misalnya, bisa dengan cara menyalurkan air dari bengawan Solo ke wiilayah selatan ini yang kemudian bisa disalurkan ke sawah petani. Saya kira, dana Kabupaten Bojonegoro yang sangat melimpah itu masih cukup untuk mendanai pengairan sawah tersebut,” kata Mas Dawam menjlentrehkan.
Masih menurut Mas Dawam, kenapa dirinya di acara sedekah bumi Desa Pelem, bicara tentang petani, pupuk dan pengairan, sebab dirinya prihatin dengan kurangnya jatah pupuk petani dan tak adanya solusi pengairan bagi petani yang semua itu sebenarnya bisa ditangani oleh pihak Pemkab Bojonegoro.
“Saya bicara ini bukan untuk kepentingan pribadi akan tetapi untuk kepentingan petani Desa Pelem khususnya dan petani di Kabupaten Bojonegoro umumnya. Dimana, Presiden, Gubernur, Bupati hingga Kepala desa itu semua programnya bermuara pada kesejateraan masyarakat. Sepanjang itu untuk kepentingan masyarakat, wajib dilaksanakan,” tegasnya.
Kades Pelem juga menegaskan bahwa, jika pupuk tercukupi maka hasil panen akan meningkat, jika pengairan bagus maka petani bisa panen padi hingga 2 (dua) kali dalam setahun. Sehingga kehidupan petani akan semakin makmur, gemah ripah lohjinawi.
Selanjutnya, Kades Pelem Sudawam berkenan menyerahkan wayang kepada Dalang Ki Sigit Ariyanto yang menandai dimulainya pagelaran wayang kulit semalam suntu itu.
Hadir Dalam Acara Tersebut, Camat Purwosari Yudhistira Ardhi Nugraha, Kapolsek Purwosari Iptu Baderurodin, Danramil Purwosari Kapten Inf Andi S, Anggota DPRD Bojonegoro Maftukhan,SE, seorang ulama Dari Rembang KH. Nawawi Kholil dan hadir pula Mr Ola dari Nurwegia.
Hadir pula, Para Pengurus Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Bojonegoro, Para Kepala Desa di Lingkup Kecamatan Purwosari, Para Mantan Kepala Desa, serta tokoh masyarakat. Para Perangkat Desa, semua Lembaga Desa yang ada di Desa Pelem serta undangan lainnya.
**(Kis/Yan).