Perdana Menteri Jepang Bersuara Terkait Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut oleh Negara-Negara ASEAN

Panjoel Kepo

Bagikan

rakyatnesia.com – Dalam rangka KTT ASEAN ke-43 di Jakarta pada Rabu, 6 September 2023, Pemerintah Jepang secara resmi memberikan penjelasan terkait keputusannya untuk membuang limbah air dari Pembangkit Nuklir Fukushima ke laut.

Keputusan kontroversial ini telah mendapatkan perhatian luas, dan Jepang merasa perlu untuk menjelaskan dasar ilmiah di balik langkah ini kepada negara-negara ASEAN.

Menlu RI, Retno Marsudi, menyampaikan bahwa pihak Jepang telah melakukan tahap-tahap ilmiah yang ketat sebelum memutuskan untuk melaksanakan tindakan ini.

Mereka juga menegaskan bahwa mereka akan mematuhi pedoman yang diberikan oleh Badan Atom Internasional (IAEA) selama proses ini.

Dalam penjelasannya, Perdana Menteri Jepang menjelaskan langkah-langkah yang telah diambil oleh Jepang dalam konteks ini.

Dia menekankan bahwa langkah-langkah ini didasarkan pada pertimbangan ilmiah yang ketat serta transparansi dalam bekerja sama dengan IAEA.

Proses pembuangan air limbah dari Fukushima telah dimulai oleh Jepang pada akhir Agustus yang lalu.

Jepang juga menegaskan bahwa mereka akan melakukan segala upaya yang diperlukan untuk memastikan keamanan dalam pelaksanaan tindakan ini, mencegah dampak negatif terhadap reputasi internasional mereka, dan mendukung kelangsungan mata pencaharian dalam industri maritim.

Langkah-langkah ini diambil dengan mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi dan upaya serius untuk memitigasi risiko-risiko tersebut.

“Jepang akan mengambil semua tindakan yang mungkin dilakukan untuk menjamin keamanan pembuangan limbah ke laut bahkan setelah pembuangan limbah tersebut dimulai, dan tidak akan membuang limbah apa pun yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatan atau lingkungan,” tulis Tokyo dalam sebuah keterangan kepada CNBC Indonesia.

PM Jepang Fumio Kishida juga telah berkomunikasi terkait resiko pembuangan ini kepada Ketua Federasi Nasional Asosiasi Koperasi Perikanan, Masanobu Sakamoto. Kishida berusaha meyakinkan komunitas nelayan bahwa pembuangannya aman.

Meski telah berupaya meyakinkan domestik maupun internasional, keputusan Jepang untuk membuang air limbah pembangkit yang rusak akibat Tsunami 2011 itu masih ditentang oleh negara lain. China pada Selasa telah memanggil Duta Besar Jepang terkait hal ini dan telah melarang impor hasil laut dari lokasi dekat pembangkit.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin pada hari Selasa menuduh Tokyo “sangat egois dan tidak bertanggung jawab” dengan terus melakukan pembuangan air limbah nuklir. Ia menambahkan bahwa laut harus diperlakukan sebagai barang umum bagi umat manusia “bukan saluran pembuangan air Jepang yang terkontaminasi nuklir.”

“China sangat mendesak Jepang untuk menghentikan kesalahannya, membatalkan rencana pembuangan ke laut, berkomunikasi dengan negara-negara tetangga dengan tulus dan niat baik, membuang air yang terkontaminasi nuklir dengan cara yang bertanggung jawab dan menerima pengawasan internasional yang ketat,” kata Wang pada konferensi pers.

Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee “sangat menentang” pembuangan air limbah dari pembangkit listrik Fukushima. Menanggapi pengumuman Jepang, Hong Kong mengumumkan pembatasan impor beberapa produk makanan Jepang.

Bagikan

Also Read