Kapal Nelayan Tenggelam, 8 Orang Awak dari Lamongan Hilang Belum Ditemukan
Berita Lamongan – Kecelakaan kapal nelayan terjadi di perairatn Masalembu, menurut informasi ada 11 awak kapal berasal dari Lamonga, Jawa Timur. PErahu yang dinaiki bocor sebelum akhirnya tenggelam ditengah laut. Dari 11 kru, 3 diantaranya berhasil menyelamatkan diri setelah berusaha mengapung di tengah laut selama beberapa hari setelah kapal tenggelam.
Sedangka 8 kru lainnya dinyatakan hilang usai kapal mereka tenggelam. Hingga kini, mereka belum juga ditemukan oleh petugas yang melakukan penyisiran.
Keluarga korban tenggelamnya kapal motor mendatangi Kantor Rukun Nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong, Lamongan. “Mereka menayakan kondisi para nelayan yang hilang di peraiaran laut Kepulauan Masalembu,” kata Wakhid, ketua Rukun Nelayan TPI Brondong, Lamongan.
Keluarga dan kerabat yang datang menunjukan foto korban bernama Imam Mardianto dan Bahrul Amma yang kini masih belum diketahui keberadaanya.
Dua orang bernama Yayan dan Aji masih mengalami trauma dan dirawat di rumahnya di Kelurahan Bilimbing, Kecamatan Paciran, Lamongan. Sedangkan satu korban bernama Suaras masih menjalani perawatan di Klinik Muhammadiyah Blimbing.
Kasat Polairud Polres lamongan, AKP Erni menambahkan, 11 nelayan tersebut berombongan mencari ikan pada hari Sabtu pekan lalu (14/8/2021) menuju wilayah Kepulauan Masalembu. “Pada hari Minggu, perahu yang mereka tumpangi mengalami rusak di bagian belakang hingga mengalami kebocoran,” katanya.
Karena bocornya terlalu cepat, nahkoda kapal bernama Waras memberi tahu anak buah kapal (ABK) lainnya untuk mencari pelampung. Perahu yang ditumpanginya akhirnya tengelam. Sedangkan 11 nelayan tersebut terpencar karena kondisi cuaca buruk.
“Tiga nelayan berhasil diselamatkan nelayan lainnya yang sedang memancing setelah terapung beberapa hari. Sedangkan delapan nelayan lainnya kini masih hilang dan belum di ketemukan keberadaannya,” ujarnya.
Hingga kini Petugas Polairud Polres Lamongan sudah berkordinasi dengan pihak-pihak terkait di wilayah Gresik, Madura dan Kepulauan Masalembu.