Transaksi Pasar Saham Di Jatim Menurun
SURABAYA (RAKYATNESIA) – Di Bulan Juni 2023, nilai transaksi saham di Jawa timur sebesar Rp 18.018 miliar menurun 45,03 persen dibandingkan posisi yang sama tahun lalu. Namun jumlah kepemilikan saham tercatat sebesar Rp 892.459 miliar atau meningkat 0,52 persen (yoy).
Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur, Giri Tribroto, Rabu (16/8/2023) mengatakan, sejalan dengan penguatan pasar keuangan global, jumlah investor saham meningkat menjadi 638.976 Single Investor Identification (SID) atau tumbuh 20,60 persen (yoy). Investor SBN meningkat menjadi 123.524 SID atau tumbuh 25,78 persen (yoy), dan investor reksadana meningkat menjadi 1.390.043 SID atau tumbuh 23,87 persen (yoy).
Sementara untuk transaksi reksadana menjadi sebesar Rp532 miliar atau terkontraksi 1,28 persen namun jumlah nasabah mengalami peningkatan. Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM hingga Juni 2023, di Jawa Timur telah terdapat 1 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK, 25 UMKM Penerbit, 7.946 Investor dengan jumlah penghimpunan dana mencapai Rp35 miliar.
Pada sektor IKNB, akumulasi pendapatan premi sektor asuransi di Jawa Timur selama periode Januari sampai dengan Juni 2023 mencapai Rp 7.698 miliar atau meningkat 0,68 persen untuk asuransi jiwa dan Rp 2.138 miliar atau terkontraksi 0,10 persen untuk asuransi umum secara yoy.
Total aset dana pensiun di Jawa Timur pada posisi Juni 2023 mencapai Rp4.222 miliar atau tumbuh sebesar 13,42 persen (yoy). Pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan total investasi sehingga posisi Juni 2023 tercatat sebesar Rp4.126 miliar atau meningkat 14,52 persen (yoy).
Nilai outstanding piutang perusahaan pembiayaan di Jawa Timur posisi Juni 2023 menjadi sebesar Rp41.431 miliar atau tumbuh sebesar 9,82 persen (yoy). Profil risiko Perusahaan Pembiayaan masih terjaga dengan rasio non performing financing (NPF) gross tercatat sebesar 3,32 persen.
Total aset industri penjaminan di Jawa Timur posisi Juni 2023 mencapai Rp525 miliar atau tumbuh 28,90 persen (yoy) sementara nilai penjaminan tercatat sebesar Rp7.095 miliar atau tumbuh 11,84 persen secara yoy dengan gearing ratio sebesar 32,29 kali. Kinerja fintech peer to peer (P2P) lending di Jawa Timur posisi Juni 2023 tumbuh menjadi sebesar Rp6.473 miliar atau tumbuh 17,99 persen secara yoy. Sementara itu, tingkat risiko kredit secara agregat (TWP-90) sebesar 3,61 persen.
**(Sumber: Kominfo Jatim/Red).