Nasional

Kemenperin Akan Alokasikan 90 Persen Produksi Oksigen Untuk Medis Rakyatnesia

[ad_1]

rakyatnesia.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk penambahan alokasi produksi oksigen untuk medis. Mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut menyebut, alokasi produksi oksigen tersebut dari industri ke medis mencapai 90 persen.

“Kami sudah mendapatkan komitmen dari Kemenperin dan sudah koordinasi dengan Kemenperin agar konversi dari industri ke medis diberikan sampai 90 persen. Jadi, sekitar 575.000 ton oksigen produksi dalam negeri akan dialokasikan untuk medis,” ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Senin (5/7).

Budi menuturkan, kapasitas produksi oksigen di dalam negeri sebanyak 866.000 per tahunnya. Sebanyak 75 persen diproduksi untuk industri dan untuk medis sebanyak 25 persen.

“Kapasitas produksi oksigen nasional ada 866.000 ton per tahun, tapi semua pabrik itu sekarang utilisasinya 75 persen, jadi yang riil diproduksi diproduksi setiap tahun adalah 640.000 ton. Dari itu, 75 persen dipakai untuk oksigen indusrti seperti industri baja, nikel, smelther, kemudian juga koper smelther, itu 458 ribu. Yang medis hanya 25 persen, 181 ribu ton per tahun,” katanya.

Budi mengatakan, untuk saat ini Jawa Tengah paling sedikit untuk produksi oksigennya. Terbanyak adalah Jawa Barat dan Jawa Timur.

“Kita memang menyadari ada isu dari sisi distribusi, karena memang Jawa Tengah paling sedikit produksi oksigennya, banyaknya ada di Jawa Barat, Jawa Timur. Jadi kita harus ada logistik yang disalurkan ke sana,” ungkapnya.

Budi menuturkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, untuk melakukan impor tabung oksigen guna RS (RS) di Indonesia.

“Sehingga kita juga dengan menteri perindustrian sudah berkoordinasi untuk impor tabung yang ukuran 6 meter kubik dan 1 meter kubik untuk memenuhi ruang-ruang darurat tambahan yang ada di RS,” pungkasnya.

sumber artikel : jawapos. com

Nurul Syahadatin

Lulusan S1 Ekonomi yang sekarang ketagihan nulis sejak 10 tahun terakhir, Mahir menulis berbagai macam hal tentang tanaman herbal dan juga pertanian dan peternakan, Kerja Offline di dinas pertanian dan peternakan

Related Articles

Back to top button