Tradisi Kupatan Di Tanjung Kodok Diliburkan Karena Covid-19
Rakyatnesia.com – Tradisi Kupatan atau lebaran kupat tidak dilakukan dengan kemeriahan di Daerah Lamonga, Jawa Timur. Tradisi ini biasanya sangat ramai dilakukan warga Paciran dan sekitarnya.
Tahun ini, tradisi pawai gunungan ketupat yang biasanya digelar di wilayah pantura Lamongan ditiadakan karena pandemi Covid -19. Biasanya pada setiap H+7 Hari Raya Idul Fitri, trafisi arak – arakan gunungan ketupat selalu digelar.
Kabid Kebudayaan Disbudpar Lamongan, Mifta Alamuddin kepada Surya.co.id mengatakan, tradisi unik setiap Lebaran Ketupat dengan menggelar pawai gunungan ketupat tahun ini tidak diselenggarakan.
Baca juga : Kabarharkam Mabes Polri Kunjungi Kampung Tangguh, di Malang
“Biasanya setiap tahun digelar di Tanjung Kodok, Kecamatan Paciran. Tapi, baru tahun ini tradisi itu tidak diselenggarakan, ” kata Mifta Alamudin, Minggu (30/5/2020).
Biasanya digelar dengan nama Festival Kupatan Tanjung Kodok. Tapi tidak bisa digelar karena masih dalam suasana keprihatinan yakni, pandemi COVID-19.
“Jadi tahun ini, Festival Kupatan Tanjung Kodok kami tiadakan, ” kata Mifta.
Menurut Mifta, semua elemen masyarakat punya tanggungjawab untuk mencegah penyebaran virus Corona di Lamongan, termasuk Disparbud.
Meski tanpa festival ketupat, masyarakat masih bisa menggelar kenduri kupat di desa masing-masing dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Mifta menambahkan, secara umum semua warga Lamongan mengenal tradisi lebaran ketupat atau dikenal dengan nama Riyoyo Kupat yang dirayakan pada H+7 Hari Raya Idul Fitri.
Tradisi Riyoyo Kupat yang ada di Pantura Lamongan ini sebenarnya sudah masuk dalam agenda tahunan dengan nama Festival Kupatan Tanjung Kodok.
Baca juga : Lamongan Kebagian Bantuan Mobil PCR Siap Lakukan Swab Test Untuk Masyarakat
Beragam acara digelar dalam Festival Kupatan Tanjung Kodok, diantaranya pawai gunungan ketupat, dengan melibatkan desa-desa di wilayah Pantura Lamongan untuk membawa gunungan ketupat mereka dan berkumpul di Tanjung Kodok.
“Nah di Tanjung Kodok yang sekarang masuk di area Wisata Bahari Lamongan (WBL) kemudian digelar kenduri ketupat. Dan ini agenda rutin Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan, ” ungkapnya.
Pada seriao Festival Kupatan digelar diisi dengan beragam lomba dan kreasi diantaranya, lomba cipta menu ketupat, lomba perahu hias nelayan, pawai dan pertunjukan kesenian pantura serta hiburan musik.
“Juga dibacakan latar belakang mengapat festival ketupat digelar di pantura, ” katanya.
Ini merupakan bagian dari wujud syukur masyarakat nelayan Pantura Lamongan atas nikmat rejeki mereka selama ini mereka dapatkan dari melaut.
Miftah memastikan, jika tahun depan kondosi norma, festival ini pasti digelar kembali.