News

Cegah Preeklampsia, Ini Langkah Pemprov Jawa Timur , Kabar Terkini

Rakyatnesia – Cegah Preeklampsia, Ini Langkah Pemprov Jawa Timur Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, padahal hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada Tulisan Cegah Preeklampsia, Ini Langkah Pemprov Jawa Timur ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda suka dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com–Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur terus melakukan langkah-langkah percepatan dalam penurunan AKI/AKB di Jawa Timur. Seluruh jajaran dinkes kabupaten/kota telah melakukan berbagai upaya percepatan dalam penurunan AKI/ AKB.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Erwin Astha Triyono menyebut salah satu upaya menunrunkan AKI/AKB dengan meningkatkan kunjungan layanan pemeriksaan kehamilan. Yakni dari 4 menjadi 6 kali.

”Pada trimester 1 dan 3, dokter berperan aktif dalam pemeriksaan kehamilan dengan pemeriksaan USG terbatas, serta melakukan skrining preeklampsia pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu,” ujar Erwin Astha Triyono.

Baca Juga: Hari Perawat International, Gubernur Jatim Berdiskusi Bareng Organisasi Profesi Nakes

Selain itu, lanjut dia, Dinkes Jawa Timur juga meningkatkan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan bayi baru lahir dengan kunjungan neonatus, sistem rujukan, serta melakukan pendampingan ke RSUD kabupaten/kota lokus AKI-AKB dari RS rujukan Pemprov Jatim. Yaitu, RSUD Sutomo dan RSUD Saiful Anwar.

”Pemberdayaan masyarakat juga penting, sehingga kami juga menggerakkan pemberdayaan masyarakat dalam mendukung program kesehatan ibu dan anak melalui gerakan ibu hamil sehat, kelas ibu hamil, kelas ibu balita, posyandu, pemanfaatan buku KIA, dan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) serta didukung oleh TP PKK/organisasi kemasyarakatan,” jelas Erwin.

Upaya Pemprov Jatim menekan angka kematian ibu (AKI) membuahkan hasil menggembirakan. Berdasar data Dinkes Jatim, jumlah kematian ibu di Jatim pada 2022 sebanyak 499 kasus. Angka itu jauh lebih rendah dibanding pada 2022 sebesar 1.279 kasus.

Baca Juga: Kuota Haji Jatim Bakal Bertambah, Cek Angkanya

Jatim berhasil mencatatkan jumlah kematian ibu terendah sepanjang 7 tahun terakhir. Pada 2016, jumlah kematian ibu di Jatim mencapai 534 kasus. Pada 2017 turun menjadi 529 kasus dan 2018 kembali turun menjadi 522 kasus.

Begitu pula pada 2019 berhasil turun menjadi 520 kasus. Sedangkan 2020, jumlah kematian ibu tercatat sebanyak 565 kasus dan pada 2022 sebanyak 1.279 kasus.

”Seluruh upaya yang memungkinkan peningkatan kualitas layanan kesehatan bagi Ibu hamil akan kami prioritaskan. Karena sekali lagi, preeklampsia adalah permasalahan yang harus segera dituntaskan,” ucap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Baca Juga: Surabaya Masuk 3 Besar Kompetisi PHBS dan LBS Provinsi Jatim

Dikutip dari Jawa Pos

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button