BSI Minta Nasabah Tidak Mudah Percaya soal Informasi Soal Dugaan Kebocoran Data , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – BSI Minta Nasabah Tidak Mudah Percaya soal Informasi Soal Dugaan Kebocoran Data Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, meski sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan BSI Minta Nasabah Tidak Mudah Percaya soal Informasi Soal Dugaan Kebocoran Data ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda senang dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Kemarin beredar tangkapan layar dokumen rahasia Bank Syariah Indonesia (BSI) hasil peretasan kelompok hacker LockBit Ransomware. Mereka mengklaim data tersebut adalah data pribadi pegawai dan nasabah BSI. Total file yang berisi data pribadi itu disebut berkapasitas 1,5 terabyte. Namun, BSI memastikan data dan dana nasabah tetap aman. Proses transaksi dapat berjalan normal.
Corporate Secretary BSI Gunawan Arief Hartoyo memastikan data yang tersebar di media sosial bukan data sistem resmi BSI. ”Hasil investigasi kami terkait data yang beredar di media sosial, dapat kami pastikan bukan merupakan data dari sistem resmi BSI. Sehingga dana nasabah tetap aman,” tegasnya kemarin (16/5).
Gunawan berharap nasabah tetap tenang. Pihaknya akan bekerja sama dengan otoritas terkait soal isu kebocoran data. Selain itu, BSI berkomitmen terus meningkatkan upaya pengamanan untuk memperkuat digitalisasi dan keamanan sistem perbankan.
Baca Juga: Setelah Gangguan Sistem, BSI Pastikan Dana dan Data Nasabah Aman
Dia menyatakan, serangan siber memang merupakan ancaman di era digital. Seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi informasi (TI) pada proses bisnis, potensi serangan siber dapat menimpa siapa saja. ”Terkait laporan serangan siber, kami terus melakukan pengecekan dan menindaklanjuti keseluruhan sistem serta melakukan mitigasi jangka panjang,” jelasnya.
BSI terus melakukan langkah preventif penguatan sistem keamanan TI. Termasuk potensi gangguan data dengan peningkatan proteksi dan ketahanan sistem. Secara paralel juga dilakukan investigasi internal.
BSI juga telah meningkatkan kewaspadaan dan memperbanyak kolaborasi dengan pemerintah, regulator, masyarakat umum, dan stakeholder untuk mencegah kejahatan siber. Lembaga yang mereka gandeng, Rakyatnesia lain, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Bank Indonesia (BI).
Baca Juga: Soal 15 Juta Data Nasabah Diretas, Dirut BSI Klaim Jajarannya Terus Ronda
”BSI berharap masyarakat tidak mudah percaya atas informasi yang berkembang dan selalu melakukan pengecekan ulang atas informasi yang beredar,” ucap Gunawan. (han/wan/c19/oni)
Dikutip dari Jawa Pos