SURABAYA (RAKYAT INDEPENDEN)- Ledakan diduga bom melanda Surabaya, Jawa Timur, Jumat (13/5/2018) pagi. Berikut ini sejumlah fakta yang sudah terkonfirmasi sampai pukul 10.12 WIB.
Jumlah korban terus bertambah. UPDATE pukul 11.05 WIB: Jumlah korban menjadi 9 orang meninggal dunia dan 30 orang luka-luka.
3 Lokasi
Ledakan terjadi di tiga gereja di Surabaya. Yaitu, Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.
Waktu ledakan berjeda
Menurut keterangan Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung, ledakan pertama terjadi di Gereja Maria Tak Tercela, yaitu pada sekitar pukul 07.30 WIB. Adapun dua ledakan lain, sebut dia, berjeda masing-masing 5 menit setelah ledakan pertama.
Korban terus bertambah
Pada pukul 10.21 WIB, memperbarui lagi data korban. Jumlah meninggal sampai saat itu tercatat 8 orang meninggal dan 38 orang terluka. UPDATE pukul 11.05 WIB: Jumlah korban menjadi 9 orang meninggal dunia dan 30 orang luka-luka.
“Jumlah bertambah lagi. Ada polisi menjadi korban,” ujar dia.
Rincian sampai pukul 10.21 WIB, 4 korban meninggal dari Gereja Maria Tak Tercela, 2 korban dari GKI Jalan Diponegoro, dan 2 korban dari Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.
Sebelumnya, pada pukul 09.55 WIB, Frans menyebut korban meninggal bertambah menjadi 4 orang dan 33 orang terluka. Sampai saat ini identifikasi masih berlanjut. Pada pukul 10.11 WIB, Frans menyebut korban meninggal bertambah lagi menjadi 6 orang dan 35 orang terluka.
Sampai saat ini identifikasi masih berlanjut. Dua petugas polisi, sebut Frans, diduga ikut menjadi korban meninggal. Korban meninggal. 2 dari Pantekosta Jalan Arjuno, 1 dari GKI Diponegoro, dan 3 dari Gereja Maria Tak Tercela. UPDATE pukul 11.05 WIB: Jumlah korban menjadi 9 orang meninggal dunia dan 30 orang luka-luka.
Sebelum update terkini itu, informasi yang sempat disebutkan mengenai korban:
– Gereja Maria Tak Tercela Dua orang meninggal, yaitu satu jemaat dan satu lagi diduga pelaku bom. 13 jemaat terluka.
– GKI Jalan Diponegoro Belum ada informasi karena belum dapat diakses.
– Gereja Pantekosta Pusat: 3 dilarikan ke rumah sakit.
Dalam perkembangan berikutnya, masih sebelum apdet pukul 09.55 WIB juga: Sempat disebut korban meninggal 3 orang, tanpa rincian. Juga disebut korban luka berjumlah 15, tanpa rincian juga.
Jumlah korban dan kondisi masing-masing masih terus bergerak dinamis karena lokasi bom sampai saat ini masih ditutup untuk keperluan olah tempat kejadian perkara dan identifikasi.
Keterangan lain
Frans memastikan, jumlah lokasi adalah tiga gereja. Pada awal bertemu media segera setelah ledakan terjadi, lokasi ledakan disebut dua gereja. Sempat beredar pula kabar ledakan terjadi di empat lokasi.
“Saya tegaskan, ada tiga lokasi ledakan, bukan dua seperti di awal keterangan tadi pagi,” ujar Frans. Pelaku, lanjut Frans, belum bisa dipastikan. Semula, salah satu jenazah di Gereja Maria Tak Bercela sempat dinyatakan terduga pelaku.
“Sekarang masih disebut korban semua. Identifikasi masih berlangsung. Belum bisa ditentukan mana pelaku dan sebagainya,” ungkap Frans.
Imbauan tak sebar luaskan gambar lokasi bom
Dari Jakarta, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Muhammad Iqbal meminta masyarakat tak menyebar gambar atau video korban ledakan bom di Surabaya, Jawa Timur.
“Gambar-gambar di media sosial (terkait ledakan), stop (menyebarkannya).
Jangan sampai (kita) terperangkap tujuan teroris. Tujuan (para teroris membuat) kita ketakutan semua. Tunjukkan kita tidak takut! Jangan jadi bagian pelaku dengan sebarkan (gambar) teror,” ujar Iqbal dalam wawancara Kompas TV.
Iqbal pun meminta masyarakat, terutama warga Surabaya, untuk tetap tenang. Menurut dia, saat ini seluruh aparat keamanan di Surabaya dan Jawa Timur sudah bergerak dalam operasi mempersempit gerak para terduga pelaku pengeboman ini.
Menurut Iqbal, kepolisian sudah mencurigai keterlibatan kelompok tertentu. Saat ini, tegas dia, langkah utama kepolisian adalah mengedepankan faktor pengamanan, lokalisir lokasi, pengalihan lalu lintas, evakuasi korban, dan antisipasi kemungkinan bom lain. Iqbal mengabarkan pula, Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian segera berangkat ke Surabaya.
“Sesegera mungkin. Untuk memotivasi, briefing juga untuk langkah-langkah selanjutnya. Saya mendampingi,” ujar Iqbal.
Sumber: kompas.com