Lagi Pesilat Di Lamongan Bikin Ricuh Di Kawasan Karanggeneng Dan Sukodadi
Polisi Mengamankan Pesilat dan motor yang dibawa ketika aksai konvoi ricuh terjadi di Lamongan. Kapolres Lamongan AKBP Bobby Adimas Candra Putra mengungkapkan selain mengamankan peserta konvoi dengan sepeda motornya, polisi juga mengamankan sejumlah senjata tajam yang dibawa peserta konvoi. Barang bukti yang diamankan adalah tang, celurit, pisau, tongkat besi dan ruyung. Polisi juga menyita atribut dan bendera serta spanduk salah satu perguruan silat.
“Saat mengamankan peserta konvoi ini, polisi juga menemukan sejumlah senjata tajam jenis yang dibawa para peserta konvoi,” ujar Bobby kepada wartawan di Mapolres Lamongan, Selasa (28/2/2024).
Peserta konvoi yang diamankan polisi ini kemudian dibawa ke Mapolres Lamongan bersama sepeda motor mereka. Hingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap ratusan peserta konvoi tersebut.
Baca juga : Polres Lamongan Sinergi dengan Kamtibmas, Untuk Pasca Pemilu 2024 Yang Aman
“Kami masih melakukan pemeriksaan untuk mengetahui secara pasti penyebab pembacokan yang menyebabkan 3 orang warga harus dilarikan ke Puskesmas terdekat itu. Saat ini mereka beserta kendaraannya diamankan ke Polres Lamongan guna penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.
Pesilat Rusuh Ditangkap Di Lamongan
Bobby mengatakan dari aksi yang berlangsung Selasa malam hingga Rabu dini hari itu pihak kepolisian mengamankan ratusan peserta konvoi. Tercatat, setidaknya ada sebanyak 160 orang yang diamankan dan 87 lebih kendaraan roda dua berbagai jenis.
“Yang kami amankan dari peserta konvoi ada sebanyak 160 orang dan kendaraan roda dua sejumlah lebih kurang 87 unit,” jelasnya.
Bobby mengaku dari ratusan orang yang diamankan ini ada di antaranya yang masih dibawah umur. Kepada mereka yang masih di bawah umur, polisi akan memanggil orang tua dan kepala desa.
“Untuk kendaraan roda dua yang kami amankan akan kami limpahkan ke Satlantas Polres Lamongan untuk kami tindak dan tilang apabila tidak ada surat-surat yang lengkap,” tandasnya.
Bobby menyebut aksi konvoi yang dilakukan oleh para pesilat ini pada Selasa malam hingga Rabu dini hari dipicu oleh undangan berupa flyer dari sebuah group WhatsApp. Mereka yang berjumlah kurang lebih 250 sampai 300 orang itu telah melakukan aksi konvoi bermula dari flyer di Grup Whatsapp.
“Jadi konvoi ini awalnya berjudul hanya penggalangan dana dimana awal mula konvoi bergerak dari wilayah Kecamatan Sekaran mengalir menuju Desa Kendalkemlagi, Kecamatan Karanggeneng ke arah Selatan menuju ke Kecamatan Sukodadi,” kata Bobby.
Pada saat konvoi ini, lanjut Bobby, mereka melakukan aksi sweeping dan mengakibatkan jatuhnya korban 3 warga yang saat itu tengah melintas. 3 Warga itu luka pada bagian kepala dan badan.
“Dari pelaku yang diamankan ada 5 orang yang kedapatan membawa senjata tajam, ada 160 orang yang kita amankan terdiri dari 156 laki-laki dan 4 orang perempuan. Kendaraan roda dua yang kita amankan sejumlah 87 unit,” ungkap Bobby.
Polisi, tegas Bobby, akan memilah apakah ada di antara pelaku yang diamankan ini ada anak-anak atau tidak. Untuk pelaku konvoi akan dijerat dengan UU Lalulintas yang ditangani oleh Satlantas Polres Lamongan. Sementara, yang kedapatan membawa senjata tajam akan dijerat dengan UU Darurat.
“Akibat dari aksi konvoi tersebut telah terjadi pengeroyokan dengan menyebabkan 3 orang menjadi korban,” imbuhnya.
Menjaga kejadian serupa tidak terjadi lagi, Bobby mengimbau kepada orang tua untuk mengawasi putra putrinya agar jangan sampai salah pergaulan. Kalau memang ikut perguruan silat, Bobby mempersilahkan selama kegiatan tersebut positif. Bobby juga meminta guru dan sekolah untuk ikut melakukan pengawasan agar jangan sampai siswa di sekolahnya terlibat.
“Kami akan terus menggelar patroli agar kejadian serupa tidak terjadi lagi dan kami akan tegas menindak siapapun yang melanggar hukum,” pungkasnya.