Berita Jawa TimurFeatured

Gubernur Jatim Khofifah, Canangkan Gerakan Adopsi Sungai Brantas

SURABAYA (RAKYAT INPENDEN) – Gubernur Jawa timur Hj Khofofah Indar Parawansa, berkenan meninjau kondisi Sungai Brantas saat pencanangan Gerakan Adopsi Sungai Brantas, serta Deklarasi Relawan Jogo Kali, di Jambangan, Surabaya, Jawa timur, Minggu (17/2/2019) pagi.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur yang didampingi Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, mengatakan bahwa pihaknya mendorong seluruh elemen masyarakat untuk lebih menjaga kebersihan sungai.

“Mengapa, masyarakat diharuskan menjaga kebersihan sungai, sebab hingga saat ini masih banyak terdapat sampah di sepanjang aliran sungai. Sungai merupakan sumber kehidupan, baik bagi manusia, maupun bagi keanekaragaman hayati yang hidup di sungai, termasuk di Sungai Brantas itu,” demikian dikatakan Gubernur jatim Hj Khofifah Indar Parawansa yang baru dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo, di di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/2/2019) lalu itu.

Masih menurut Khofifah, ditambahkan bahwa pepatah Jawa bilang, urip itu mestinya gawe urup. Artinya kita hidup untuk saling menghidupkan, ikan dan juga hewan-hewan lainnya di sungai juga punya hak untuk hidup.

Didepan warga Jambangan yang berdekatan dengan Sungai Brantas, orang nomor satu di Jatim ini mengatakan, sungai yang bersih akan mendatangkan berbagai manfaat bagi manusia, dan kelangsungan ekosistem yang hidup di dalam sungai.

“Kalau banyak ikan, pada hari minggu, panjenengan yang hidup di daerah depannya sungai ini tidak usah kemana-mana. Karena bisa memancing di sungai. Jika Sungainya resik (bersih), mendatangkan kehidupan yang baik (urip sing becik),” ungkap Khofifah usai menyusuri dan melihat kondisi sampah di sepanjang Sungai Brantas Rolak Surabaya, di acara pencanangan Gerakan Adopsi Sungai Brantas, serta Deklarasi Relawan Jogo Kali, di Jambangan, Surabaya, Minggu (17/2/2019) pagi.

Sebagai salah satu upaya mendukung terjaganya kebersihan sungai, dalam kesempatan ini Gubernur Khofifah juga mendukung deklarasi Relawan Jogo Kali. Tujuannya, untuk terus menjaga kesadaran dan semangat masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai, khususnya yang tinggal di dekat Sungai Brantas.

Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari ikhtiar lanjutan untuk menjaga sungai. Dimana sebelumnya, pemerintah sudah melakukan bersih-bersih eceng gondok di sepanjang sungai. Namun, setelah sungainya bersih enceng gondok, ternyata masih ada sebagian yang belum sadar kebersihan, dan membuang sampah ke sungai.

Semua upaya ini, imbuhnya, akan menjadi gerakan yang sama. Kedepan, Gubernur Khofifah akan meminta Ecoton, bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Bappeda Jatim untuk membuat pemetaan titik-titik mana saja disepanjang Sungai Brantas yang memerlukan dibentuknya Relawan Jogo Kali tersebut.

“Nanti akan ada titik di Malang, Kediri, Tulungagung, dan daerah lainnya. Pokoknya kita bakal muter,” ujarnya.

Ditambahkan, dirinya bersama Wagub Emil Dardak setiap minggu akan turun ke berbagai wilayah setiap minggu, baik secara bersama-sama maupun terpisah, untuk meninjau kebersihan di sepanjang sungai Brantas.

Pentingnya membentuk Relawan Jogo Kali, kata Gubernur Khofifah, karena semangat untuk bersih-bersih dan menjaga kali bisa naik dan turun. Sehingga, kecintaan dan kesadaran menjaga kali harus terus dibangun, ditingkatkan, dan diingatkan bersama-sama.

“Al iman yazid wa yanqus, yang artinya iman itu bisa bertambah kuat, kadang menurun. Jadi sama seperti semangat kita. Mari bersama-sama, kita berkomitmen menjaga kebersihan sungai kita ini,” pungkasnya.

Usai memberikan sambutan, Gubernur Khofifah membagikan 33 drop box kepada 26 kelurahan di 3 Kecamatan Jambangan,  penebaran 50 ribu benih Ikan Wader, yang terdiri dari 25 ribu benih Wader Pari dan 25 ribu benih Wader Cakung, dan penanaman 100 bibit pohon kelengkeng, dan 50 bibit pohon mangga.

Gubernur Khofifah juga berkesempatan menyerahan secara simbolis 6 dropbox pempers kepada warga Jambangan, 100 sembako, dan santunan kepada 7 orang perwakilan keluarga korban perahu terbalik yang terjadi pada tahun 2018, masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Sebelumnya, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Prov Jatim, Diah Susilowati menyampaikan, bahwa gerakan ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat agar mengembalikan fungsi sungai, melalui program Adopsi Sungai Brantas. Tujuannya, untuk mengurangi sampah, dan mengedukasi masyarakat pentingnya menjaga sungai Brantas.

“Gagasannya adalah untuk stop membuang popok sekali pakai di sungai, sekaligus mengelola sampah agar sehat dan bernilai,” jelasnya sembari menambahkan, sampah bisa memiliki manfaat yang besar dan produktivitas jika dikelola dengan baik dan benar.

Pentingnya gerakan ini, lanjut Diah, karena Sungai Brantas adalah sungai prioritas di Jatim untuk keperluan konsumsi air PDAM. Namun, saat menyusuri sungai tersebut, ternyata masih banyak sampah yang ditemui di sepanjang aliran sungai, khususnya sampah popok.

Hadir dalam kesempatan ini, Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono, pimpinan BUMN dan BUMD, beberapa kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim, perwakilan Pemkot Surabaya, Pemkab Gresik, para relawan Jogo Kali, para wartawan dari berbagai media, dan warga sekitar.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Jatimnewsroom dengan judul: Gubernur Khofifah, Tinjau Kondisi Sungai Brantas

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button