Ampo Makanan Khas Tuban, Dipercaya Baik Untuk Kesehatan Lambung

moch akbar fitrianto

Bagikan

Berita Tuban – Ampo adalah salah satu makanan khas yang berbahan murini dari tanah liat. Kudapan satu ini paling nikmat dimakan bersama dengan kopi dan teh.

Ampo menjadi salah satu makanan yang sukses bikin wisatawan penasaran. Dan banyak ditemukan di daerah Tuban. Untuk rasanya sendiri cenderung khas, hal ini dipengaruhi oleh bahan dasar pembutannya.

Didaerah Tuban sendiri Ampo kerap kali menjadi santapan bagi wanita yang tengah hamil.

Sebenarnya kebiasaan manusia yang memakan tanah lempung tidak hanya ditemukan di Tuban, beberapa negara di dunia juga melakukan hal serupa.

Baca Juga  Dua Nelayan Dari Brondong, Lamongan, Masih Belum Kembali

Namun kebanyakan masyarakat yang makan tanah liat hanya dari darah tropis dan hangat.

Kebiasaan memakan tanah liat ini kerap disebut sebagai geofagi. Menurut mitos yang berkembang memakan ampo akan memperkuat system pencernaan.

Bahkan banyak masyarakat Tuban yang percaya bahwa ampo dapat dijadikan sebagai obat untuk beberapa macam penyakit.

Ampo dibuat dari lempung liat

ampo makanan khas tuban

Sebuah studi mengatakan bahwa tanah liat atau lempung yang telah di sterilisasi memang dapat melindungi tubuh manusia dari serangan virus yang menyerang usus.

Baca Juga  Jalur Mudik Lamongan 2024, Waspada Titik Titik Rawan Macet

Lempung yang telah dipanggang akan memberikan efek nyaman pada perut, menetralisir bakteri, mengikat mikroba, pathogen.

Jadi tanah liat yang telah di steril kemudian dipangang akan menjadi semacam pelindung usus dan sistem pencernaan manusia.

Untuk dapat menjadikan tanah liat menjadi Ampo hanya memerlukan pengolahan yang sederhana.

Namun dalam pemilihan tanah liat tidak dapat sembarangan, jenis yang dipilih adalah yang bertekstur lembut, bebas dari pasir, kerikil dan juga batu.

Tanah yang telah dikumpulkan kemudian dibentuk kotak dan ditambahakn sedikit air, hingga adonan menjadi kalis.

Baca Juga  Angin Dan Ombak Terlalu Besar, Nelayan Lamongan Memilih Tidak Melaut

Untuk menjaga agar tetap nikmat sesekali adonan tanah liat di pukul mengunakan kayu. Setelah dirasa sempurna, Ampo kemudian diserut mengunakan bilah pisau bamboo.

Hasil serutan tanah yang berbentuk seperti stik wafer dengan panjang 6–8 cm itu yang disebut ampo.

Ampo kemudian dikumpulkan dan ditempatkan pada semacam periuk gerabah tanah liat untuk diasapi di atas tungku kayu bakar

Bagikan

moch akbar fitrianto

Penulis berita professional tentang Sepak bola dan berita - berita lokal lamongan. Sudah menjadi penulis sejak tahun 2016. Dan menyukai menulis sejak di Bangku Sekolah Menengah Atas

Related Post