Pengamat Sebut Pertemuan Puan Maharani-AHY Ubah Lanskap Peta Pilpres , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – Pengamat Sebut Pertemuan Puan Maharani-AHY Ubah Lanskap Peta Pilpres Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, walaupun sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel Pengamat Sebut Pertemuan Puan Maharani-AHY Ubah Lanskap Peta Pilpres ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com–Pertemuan Rakyatnesia Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Minggu (19/6), dinilai akan mengubah lanskap peta Pilpres 2024.
Peneliti senior dari lembaga riset politik Surabaya Consulting Group Arif Budi Santoso memaparkan tiga hal yang bisa dijelaskan dari pertemuan Puan dan AHY. Kedua sosok yang selama ini dipersepsikan tidak akan pernah bisa bertemu secara politik mengingat kerenggangan relasi PDIP dan Demokrat.
”Pertama, kita bisa membaca pertemuan tersebut sebagai variabel kuat yang bisa mengubah lanskap peta pilpres. Perubahan bukan hanya terkait peta antar koalisi politik, tapi juga di internal koalisi terutama pada Koalisi Perubahan,” ujar Arif kepada media, Senin (19/6).
Baca Juga: Pertemuan Puan-AHY Tampilkan Kesegaran dan Keterbukaan Politik
”Pertemuan tersebut membuat posisi politik Anies Baswedan semakin dalam kegalauan mengingat Demokrat adalah faktor kunci di Koalisi Perubahan. Jika Demokrat tak jadi bergabung ke Koalisi Perubahan, otomatis Anies bingung lagi mencari kawan koalisi,” imbuh Arif.
Arif menambahkan, pertemuan tersebut juga akan dijadikan momentum Demokrat untuk meningkatkan daya tawar ke Anies Baswedan dengan harapan bisa menempatkan AHY sebagai Cawapres Anies. ”Karena memang faktanya, tanpa AHY menjadi cawapres, Demokrat tidak akan mendapat efek ekor jas dari pencalonan Anies. Yang paling mendapat dampak elektoral dari pencalonan Anies adalah Nasdem dan PKS,” ujar Arif Budi Santoso, alumnus Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga tersebut.
Selain itu, menurut dia, agresivitas koalisi Ganjar Pranowo dalam membangun komunikasi ke berbagai pihak, bahkan mampu membangun jembatan di atas perbedaan. ”Kalau melihat perkembangan koalisi politik, yang paling agresif memperluas basis kerja sama dan sudah konkret adalah Ganjar. Sejak diumumkan PDIP, sudah resmi didukung tiga partai lain, yaitu PPP, Hanura, dan Perindo,” ujar Arif.
Baca Juga: Pakar Hukum Dukung Kejagung Tahan Dirut Perusahaan Suami Puan di korupsi BTS 4G
Arif menambahkan, pertemuan Puan dan AHY memiliki makna strategis bagi PDIP karena partai berlambang banteng itu seperti mematahkan narasi yang dikembangkan banyak pihak bahwa sikapnya kaku, tidak fleksibel dalam bernegosiasi dan berkomunikasi dengan partai dan kekuatan politik lain.
”Artinya pertemuan kemarin membalik anggapan itu. Bahkan dengan Demokrat pun relasinya bisa gayeng. Padahal, Demokrat sering disebut sebagai pihak yang paling tidak bisa menyatu dan bekerja sama dengan PDIP,” jelas Arif.
Pertemuan kedua tokoh itu, lanjut dia, sejatinya kabar baik bagi dunia perpolitikan Tanah Air karena mampu menjaga kondusivitas di tahun politik yang tensinya kian memanas. ”Pertemuan kemarin bisa menjaga kondusivitas situasi politik. Tentu harus kita apresiasi,” ujar Arif Budi Santoso.
Baca Juga: Dialog Ganjar dan Gen Z di Bali Dipenuhi Tepuk Tangan dan Gelak Tawa
Dikutip dari Jawa Pos