Nasional

Solusi Dishub Atasi Kemacetan di Surabaya: Naikkan Tarif Parkir, Terapkan Ganjil Genap , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – Solusi Dishub Atasi Kemacetan di Surabaya: Naikkan Tarif Parkir, Terapkan Ganjil Genap Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, padahal sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

obat joni kuat

Pada artikel Solusi Dishub Atasi Kemacetan di Surabaya: Naikkan Tarif Parkir, Terapkan Ganjil Genap ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya tengah mengkaji kenaikan tarif parkir tepi jalan umum (TJU) dan penerapan aturan lalu lintas ganjil genap. Dua cara tersebut merupakan opsi untuk mengurangi kepadatan jalan di metropolis.

Parkir TJU sering kali menimbulkan kemacetan. Contohnya, di Jalan Tunjungan. Parkir TJU hampir memakan satu lajur kendaraan. Imbasnya, lalu lintas di kawasan itu sering tersendat.

Selain di Jalan Tunjungan, parkir TJU di Jalan Embong Malang, Kertajaya, dan Dharmahusada memicu persoalan yang sama.

Kepala Dishub Surabaya Tundjung Iswandaru menyatakan, pihaknya sedang mengkaji penerapan transportation demand management (TDM). Itu merupakan perencanaan tentang efisiensi dan memaksimalkan sistem transportasi tanpa harus membangun jalan baru.

Baca Juga: Temukan Jejak Aset Rafael Alun Lain, KPK Segera Lakukan Penyitaan

Salah satu langkah yang bisa diterapkan adalah menaikkan biaya parkir. ”Kenaikan tarif secara progresif agar kendaraan yang parkir di tepi jalan umum berkurang,” ujarnya.

Tarif progresif berarti makin lama kendaraan parkir, biaya yang dibayarkan semakin bertambah. Namun, kebijakan itu bisa berjalan asal dishub menyediakan kantong parkir yang cukup.

”Masih kami siapkan kajiannya. Yang pasti, sistem tarif parkir progresif bisa diterapkan di Jalan Tunjungan, Embong Malang, dan lainnya. Masih dibutuhkan waktu untuk menyusun kajian itu,” kata Tundjung.

Selain kenaikan tarif parkir, penerapan lalu lintas ganjil genap juga bisa menjadi alternatif untuk mengurangi kemacetan. Sayangnya, kebijakan itu masih menjadi wacana karena sulit diterapkan. Apalagi, Surabaya adalah ibu kota provinsi dan jujukan warga dari banyak daerah di Jatim.

Baca Juga: PPIH: Pengelola Masjidilharam Siapkan Layanan Sewa Skuter dan Kursi Roda

”TDM itu opsinya banyak. Nanti kami siapkan mana saja yang sekiranya pas dan cocok diterapkan di Surabaya,” tegas Tundjung.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Surabaya Febrina Kusumawati mengakui bahwa penuntasan kemacetan di Surabaya memang menjadi pekerjaan rumah pemkot. Berbagai opsi pernah dirancang. Termasuk penerapan tarif parkir progresif.

”Namun, yang berat penyediaan kantong parkirnya. Dulu pernah ada ide untuk parkir vertikal, tetapi biayanya juga besar,” ungkapnya.

Karena itu, pemkot membuka kesempatan bila ada investor yang ingin berinvestasi di bidang penyediaan sarpras parkir. ”Potensi Surabaya itu besar dari segala sisi. Yang pasti, kami ingin menciptakan Surabaya yang maju dan tertata,” tutur Febrina.

Dikutip dari Jawa Pos

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button