Nasional

Cerita Korban TPPO di Myanmar: Gagal Capai Target, WNI Dipukuli hingga Disetrum , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – Cerita Korban TPPO di Myanmar: Gagal Capai Target, WNI Dipukuli hingga Disetrum Pencarian perihal Berita Nasional di dunia maya kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, padahal sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

obat joni kuat

Pada artikel Cerita Korban TPPO di Myanmar: Gagal Capai Target, WNI Dipukuli hingga Disetrum ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com – Sebanyak 25 WNI korban kejahatan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar telah diselamatkan. Cerita miris pun muncul dari pengakuan mereka. Selama bekerja di Myanmar, para WNI itu ternyata sering mengalami penyiksaan.

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menuturkan, semula hanya 20 WNI yang berhasil diselamatkan.

Belakangan, diketahui ada lima WNI lain yang menjadi korban. Lima WNI itu berhasil kabur ke Thailand. “Jadi, total korban di Myanmar 25 WNI,” paparnya.

Saat ini 25 WNI itu masih dalam proses pemulangan dari Thailand. Pemerintah Thailand sedang melakukan identifikasi. “Mereka didampingi petugas kepolisian Indonesia,” urainya.

Dari proses penyelidikan dan penyidikan itulah muncul kisah-kisah penyiksaan yang dialami para WNI. Mereka dipekerjakan dengan target tertentu. Bila target tidak dicapai, mereka mendapatkan hukuman. Mulai dari dijemur, lari berkeliling, dipukuli, hingga disetrum. “Kalau targetnya menipu warga Kanada dan Amerika Serikat tercapai, baru tidak dihukum,” ungkapnya.

Para WNI itu ditugasi melakukan scamming kepada warga Kanada dan AS. Data-data mereka dapatkan dari media sosial. “Perusahaan menyediakan berbagai alat untuk penerjemahan, untuk komunikasi. Tinggal copy paste, WNI ini banyak yang tidak bisa bahasa Inggris,” jelasnya.

Sebelum berangkat ke Myanmar, para WNI itu diiming-imingi janji manis. Misalnya, mendapat gaji Rp 12 juta–Rp 15 juta sebulan. Mereka juga dijanjikan libur dua minggu setelah bekerja dua bulan. “Kenyataannya, mereka justru tidak digaji. Ada yang digaji, tapi hanya Rp 3 juta. Lalu, tidak ada libur sama sekali. Mereka dipaksa menandatangani kontrak kerja berbahasa Cina yang tidak mereka pahami,” tegasnya.

Sebanyak 16 di Rakyatnesia 25 WNI itu direkrut oleh Andri Satria Nugraha dan Anita Setia Dewi. Sementara itu, sembilan WNI lain diduga direkrut oleh pelaku berinisial RE. “Kami masih melakukan pendalaman untuk pelaku lainnya ini,” ujarnya.

Dia mengatakan, setelah 25 WNI itu kembali ke Indonesia, upaya pembuktian keterlibatan RE bisa dilakukan. “Semua pelaku yang terlibat akan bertanggung jawab atas perbuatannya,” tegasnya di kantor Bareskrim kemarin.

Ke-25 WNI dikirim dalam beberapa gelombang. Mereka diterbangkan ke Thailand atau Myanmar dengan visa wisata. Para pelaku mengelabui petugas imigrasi dengan menyertakan surat keterangan dari perusahaan dan name tag perusahaan. ’’Para korban juga dibekali tiket PP Indonesia–Thailand. Seakan-akan mereka sedang interview pekerjaan. Kalau diterima, nanti mengurus visa bekerja,’’ ucapnya.

Setiba di Thailand atau Myanmar, para WNI dijemput dan dibawa ke tempat perusahaan. “Saat itulah mereka sadar telah ditipu oleh para tersangka,” katanya.

Baca Juga: Polri Tetapkan 2 Orang Sebagai Tersangka Kasus TPPO 20 WNI di Myanmar

TPPO di Filipina

Sekretaris II Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Manila Nona Siska Novianti menyatakan, pihaknya telah menemui WNI korban TPPO yang dipaksa bekerja di industri online scamming di Manila, Filipina. Tim telah bertemu tiga kali untuk melakukan pendataan. “Kami bertemu dengan yang ada di Clark, Pampanga,” tuturnya kemarin.

Dikutip dari Jawa Pos

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button