Nasional
Tak Bayar Tebusan, LockBit Klaim Telah Sebar Data Nasabah BSI di Dark Web , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – Tak Bayar Tebusan, LockBit Klaim Telah Sebar Data Nasabah BSI di Dark Web Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, sedangkan hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan Tak Bayar Tebusan, LockBit Klaim Telah Sebar Data Nasabah BSI di Dark Web ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda suka dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Bank Syariah Indonesia (BSI). Mereka mengaku telah menyebarkan data nasabah yang sudah dienkripsi di Dark Web. Data-data tersebut disebar karena masa negosiasi permintaan tebusan telah berakhir.
“Masa negosiasi telah berakhir, dan grup ransomware LockBit akhirnya mempublikasikan semua data yang dicuri dari Bank Syariah Indonesia di web gelap,” cuit @darktracer_int, dikutip Selasa (16/5).
Dalam unggahannya, Lockbit memperlihatkan sejumlah data yang telah dicurinya mulai dari data retail banking, berkas rumah dinas BSU, hingga perpanjangan sewa ATM Pelita Insani.
Bahkan, dari sejumlah daftar yang ditunjukkan Lockbit memperlihatkan bahwa dirinya berhasil mengambil data baru pada 15 Mei 2023, kemarin tepatnya pukul 15 Mei 2023. Data terbaru itu diberinama Databases.
Terkait data-data yang telah diambil tersebut, Lockbit juga mempublikasikan obrolan terkait negosiasi dengan BSI. Ini berkaitan dengan permintaan mereka yang meminta uang tebusan sebesar USD 20 juta atau Rp 295.619.469.026.
Dalam gambar tangkapan layar yang diunggah, Lockbit memperlihatkan bahwa telah ada proses negosiasi diantara hacker dan manajemen BSI. Namun, negosiasi tersebut gagal lantaran nominal yang ditawarkan BSI tidak sesuai dengan yang diinginkan hacker.
“Geng ransomware LockBit juga telah mempublikasikan log obrolan terkait negosiasi dengan BSI. Mereka menuntut uang tebusan sebesar USD 20 juta (295.619.469.026 Rupiah),” ujar akun Draktracer.
Sebelumnya, geng ransomware LockBit mengaku bertanggung jawab atas gangguan semua layanan di Bank Syariah Indonesia. Mereka menyatakan bahwa gangguan yang dialami BSI akibat dari serangannya.
Lockbit mengumumkan telah mencuri 15 juta catatan pelanggan, informasi karyawan, dan sekitar 1,5 terabyte data internal. Mereka selanjutnya mengancam akan merilis semua data di web gelap jika negosiasi gagal.
Dikutip dari Jawa Pos