TNI dan Polri Akhirnya Berhasil Amankan Senjata, Amunisi, dan Alat Komunikasi KKB Papua , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – TNI dan Polri Akhirnya Berhasil Amankan Senjata, Amunisi, dan Alat Komunikasi KKB Papua Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, sedangkan sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan TNI dan Polri Akhirnya Berhasil Amankan Senjata, Amunisi, dan Alat Komunikasi KKB Papua ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Â
Â
Rakyatnesia.com – Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengapresiasi anggota TNI-Polri yang berhasil mengamankan senjata dan amunisi dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Selain senjata api dan amunisi juga diamankan berbagai peralatan komunikasi seperti HT, radio SSB, handphone dan alat komunikasi lainnya.
“Berbagai peralatan komunikasi, senjata api dan amunisi itu diamankan dari KKB selama pencarian pilot Susi Air dan penegakan hukum,” kata Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Saleh dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jayapura, Rabu, (10/5).
Sebelumnya Pangdam XVII Cenderawasih juga mengatakan, upaya pencarian dan pembebasan pilot Philip terus dilakukan dengan mengedepankan negosiasi.
Proses negosiasi itu mengalami naik turun karena ada dari pihak KKB yang mendukung upaya tersebut tetapi ada juga yang tidak sehingga diharapkan dengan pertolongan tokoh agama dan tokoh adat hal itu bisa diselesaikan.
“Pendekatan negosiasi tetap dikedepankan dengan menjunjung tinggi kemanusiaan sehingga dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara terukur dan terpilih karena tidak semua masyarakat di daerah rawan mendukung keberadaan KKB,” kata Pangdam Mayjen TNI Saleh.
Pilot Philip yang ditawan KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak tanggal 7 Pebruari sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Dikutip dari Jawa Pos