Berbekal Basic Pencak Silat, Atlet Kun bokator Indonesia Berprestasi di SEA Games 2023 , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – Berbekal Basic Pencak Silat, Atlet Kun bokator Indonesia Berprestasi di SEA Games 2023 Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, meski sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel Berbekal Basic Pencak Silat, Atlet Kun bokator Indonesia Berprestasi di SEA Games 2023 ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Latar belakang pencak silat membuat tim kun bokator Indonesia mampu mengukir prestasi di SEA Games 2023, demikian diyakini oleh atlet kun bokator putri Indonesia Desyla Anggraini.
Pada SEA Games kali ini, kun bokator dipertandingkan untuk pertama kalinya. Cabor ini menyediakan cukup banyak medali karena banyaknya nomor yang dipertandingkan. Secara total, tim kum bokator Indonesia menyumbang tiga medali emas, lima medali perak, dan 12 medali perunggu.
Baca Juga: Kun Bokator Borong Tiga Emas untuk Indonesia di SEA Games 2023
Desyla sukses memboyong dua medali perunggu, yang didapatnya melalui nomor mixed dan single bamboo shield form.
“Karena kita basic-nya juga pencak silat, yang menurut saya basic gerakan dan motorik kita itu lebih bagus dari atlet bukator-nya sendiri, jadi kita merasa dan beberapa negara juga mengakui bahwa kita much better dibanding atlet bukator aslinya,” kata Deslya yang ditemui usai upacara penyambutan atlet SEA Games di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (11/5) malam.
Kun bokator merupakan bela diri asli Kamboja, yang bentuk gerakannya lebih dekat dengan muay thai ketimbang pencak silat. Namun, hal itu tidak menghalangi para atlet kun bokator Indonesia untuk beradaptasi dan meraih prestasi pada debutnya di SEA Games.
Desyla mengatakan bahwa dia dan rekan-rekan sebenarnya merupakan atlet pencak silat. Mereka baru mempelajari kun bokator sekira tujuh bulan silam, dan mereka benar-benar mempelajari bela diri tersebut dari nol.
“Jadi kita benar-benar dari nol semuanya dipanggil ke Jakarta, terus ada dua pelatih dari Kamboja didatangkan ke Indonesia untuk melatih kita benar-benar dari basic banget. Walaupun kita sudah punya aslinya bela diri pencak silat, tapi kan basicnya itu beda banget. Bela diri ini lebih ke muay thai gitu kan. Yang benar-benar badan kita tuh kaku semua, benar-benar kayak dari nol,” kata Desyla yang mempelajari pencak silat Pamur itu.
Baca Juga: Atlet Kun Bokator Alfadhila Sumbang Medali Pertama untuk Indonesia
Seusai mempelajari dasar-dasar kun bokator selama tiga bulan, barulah tim Indonesia memasuki fase penghafalan teknik, pemantapan gerak, penajaman gerak, dan pembiasaan dengan peraturan di bela diri tersebut.
Setelah terbukti mampu meraih prestasi di cabang olahraga kun bokator, Desyla tidak melupakan akarnya sebagai pesilat. Dia menyatakan tetap merupakan seorang pesilat, namun siap diterjunkan jika diberi kepercayaan lagi untuk mewakili Indonesia pada pertandingan-pertandingan kun bokator.
“Sebenarnya pasti tetap fokus di pencak silat, tapi kalau misalnya ada pertandingan-pertandingan bukator kita siap untuk membela negara,” pungkas Desyla.
Dikutip dari Jawa Pos