Nasional

Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Polisi Gandeng Psikologi Forensik untuk Ungkap Motifnya , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Polisi Gandeng Psikologi Forensik untuk Ungkap Motifnya Pencarian perihal Berita Nasional di dunia maya kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, padahal hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada artikel Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Polisi Gandeng Psikologi Forensik untuk Ungkap Motifnya ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda senang dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com – Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan akan menggunakan melakukan otopsi psikologi dengan metode restrospektive terhadap jasad Mustopa, 60. Hal itu dilakukan untuk mengungkap motif di balik penembakan yang dilakukannya di Kantor MUI Pusat. 

“Karena pelaku sudah meninggal dunia, yang kita lakukan adalah autopsi psikologi, metodenya restropektive, kita ke belakang (riwayat objek),” ujar Hengki kepada wartawan, Selasa (2/5).

 

Dalam proses tersebut, ia mengatakan akan menggandeng Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR) untuk melakukan profiling secara lengkap terhadap pelaku. 

 

 

Selain itu juga pihaknya akan menggandeng ahli sosiologi agama untuk membuat kasus ini semakin terang benderang.

 

“Untuk mengetahui apakah ini merupakan aliran yang menyimpang kemudian apakah ini merupakan sekte dan lain sebagainya. Biar nanti ini yang menjawab sosiologi agama,” pungkas Hengki.

 

Sebelumnya, Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut bahwa motif sementara dari Mustopa, 60, melakukan penembakan di Kantor MUI Pusat adalah lantaran membutuhkan pengakuan atau legitimasi sebagai wakil nabi. 

 

 

“Memang dari alat bukti yang ada tulisan-tulisan yang pertama motif sementara bahwa yang bersangkutan ini ingin mendapat pengakuan sebagai wakil nabi,” ujar Hengki kepada wartawan, Selasa (2/5).

 

Penarikan kesimpulan motif penembakan sementara itu diambil, kata Hengki, berdasarkan adanya surat-surat yang ditinggalkan pelaku. Dalam surat tersebut, ia mengatakan bahwa pelaku mengutip salah satu hadis yang menyatakan bahwa di akhir zaman akan ada 73 golongan dalam Islam, dan hanya satu golongan yang diakui.

 

“Dan itu adalah saya sebagai wakil Tuhan,” kata Hengki menirukan isi surat tersebut. 

Dikutip dari Jawa Pos

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button