Nasional

Jateng Miliki 818 Desa Wisata, Ganjar Ingin Tingkatkan Ekonomi Daerah , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – Jateng Miliki 818 Desa Wisata, Ganjar Ingin Tingkatkan Ekonomi Daerah Pencarian perihal Berita Nasional di dunia online kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, padahal sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

obat joni kuat

Pada artikel Jateng Miliki 818 Desa Wisata, Ganjar Ingin Tingkatkan Ekonomi Daerah ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

 

Rakyatnesia.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jateng, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), melakukan sinergi dalam memajukan potensi desa wisata. Ganjar menyampaikan, hingga 2023 Jateng telah memiliki 818 desa wisata.

 

Jumlah tersebut meningkat sejak 2018 sebanyak 229 desa, 2019 sebanyak 353 desa, 2020 sebanyak 633 desa, dan 2022 sebanyak 717 desa.

 

“Sudah ada contoh-contoh bagus dari sisi pembangunan desa wisata, ekonomi kreatif, UMKM, terus ada sukses dari sisi inklusifitas keuangan termasuk literasinya,” kata Ganjar saat rapat koordinasi daerah dan pleno TPAKD se-Jawa Tengah, bertajuk ‘Percepatan Pemulihan dan Perkembangan Ekonomi Jawa Tengah Melalui Kemandirian Ekonomi Desa’ di Hotel Gumaya, Semarang, Kamis (27/4).

 

Ganjar memaparkan, sejak tahun 2013 hingga tahun 2022, Pemerintah Provinsi Jateng telah merealisasikan pertolongan keuangan untuk pemerintah desa senilai Rp 7.786.324.463 di 140.237 titik tempat.

 

Tak hanya itu, pada 2022, Jateng juga menjadi provinsi dengan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM terbesar se-Indonesia dengan nilai Rp 55,27 triliun. Capaian tersebut membuat ekonomi daerah, khususnya ekonomi desa semakin mandiri.

 

“Sekarang desa-desa yang cukup berhasil, UMKM cukup berhasil, usaha-usaha lainnya di level lokal yang cukup berhasil, itu kita tampilkan agar yang lain tinggal meniru saja,” papar Ganjar.

 

Sementara itu, tingkat literasi keuangan Jateng pada tahun 2022 juga meningkat di atas 50 persen, yakni 51,69 persen. Angka tersebut meningkat dari tahun 2019 yang hanya 47,38 persen.

 

Tingkat inklusi keuangan Jateng juga turut meningkat di tahun 2022 yang berada di angka 85,97 persen. Capaian tersebut meningkat dari tahun 2019, yakni 65,71 persen. 

 

“Karena literasi sudah di atas 50 persen, maka ini PR untuk ditingkatkan. Tapi inklusifitasnya kita cukup tinggi, sudah di atas 80 persen,” jelas Ganjar.

 

Dengan banyaknya peningkatan tersebut, Ganjar mengharapkan desa wisata di Jateng bisa bertambah dan terus mengoptimalkan potensi daerah. Hal itu,  juga harus dibarengi dengan UMKM yang selama ini menjadi andalan ekonomi kerakyatan.

 

“Maka ini kita harapkan menjadi satu indikator bahwa di usaha kecil menengah, terus kemudian desa wisata atau usaha lain, bisa di-gaspol dengan mandiri,” pungkas Ganjar.

 

 

 

Dikutip dari Jawa Pos

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button