Nasional

Soal Papua, Wapres Minta Isu dari Luar Negeri Dikelola , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – Soal Papua, Wapres Minta Isu dari Luar Negeri Dikelola Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, walaupun sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

obat joni kuat

Pada artikel Soal Papua, Wapres Minta Isu dari Luar Negeri Dikelola ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda suka dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menggelar rapat terbatas terkait Papua. Dalam rapat tersebut, Ma’ruf mengungkapkan rasa prihatin terkait sejumlah prajurit TNI yang gugur dalam tugas operasi di Kabupaten Nduga.

Dia juga mendapat laporan masih adanya tindak kekerasan dari kelompok separatis teroris (KST) di wilayah tersebut. “TNI dan Polri perkuat strategi yang komprehensif untuk Papua. Evaluasi operasi dan perkuat langkah-langkah dengan menetapkan status operasi menjadi siaga tempur darat,” ujarnya.

Namun, Ma’ruf mengingatkan, pendekatan yang dilakukan harus berbasis sosial-kultural dan administratif-politik. Menurut dia, hal itu dilakukan untuk menangani akar persoalan dan isu-isu strategis di enam provinsi di Papua. “Penting mengelola komunikasi luar negeri dan dalam negeri yang tepat,” katanya.

Baca Juga: KST Bikin Teror Lagi, Kali Ini Tembak Dua Pengendara Sepeda Motor

Baca Juga: Pilot Disandera KST, Susi Air Kurangi 70 Persen Penerbangan

Dalam kesempatan tersebut juga dibahas pembebasan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera KST. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono seusai rapat menyatakan, pemerintah masih mencari sandera tersebut. Pencarian dilakukan melalui pemerintah daerah, tokoh agama, hingga tokoh adat. “Sampai sekarang belum ketemu. Kami masih mencari di daerah Nduga,” ujarnya.

Yudo menyebut pencarian itu belum memerlukan operasi militer khusus. Sebelumnya pada 18 April lalu, dia mengumumkan siaga tempur di daerah tertentu di Papua. Hal itu mengingat ada daerah yang masih rawan KST. Menurut dia, siaga tempur bukan operasi militer. Meski demikian, TNI harus waspada karena sewaktu-waktu dapat melaksanakan operasi militer. ’’Sekarang ini kami melakukan operasi teritorial,” bebernya. (lyn/c7/oni)

Dikutip dari Jawa Pos

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button