Ganjar Pranowo Jadi Capres PDIP, PAN Siap Merapat, PPP Gelar Rapat , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – Ganjar Pranowo Jadi Capres PDIP, PAN Siap Merapat, PPP Gelar Rapat Pencarian perihal Berita Nasional di dunia online kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, sedangkan sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan Ganjar Pranowo Jadi Capres PDIP, PAN Siap Merapat, PPP Gelar Rapat ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda senang dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan membahas arah politik partai bersamaan dengan acara open house di Sleman, Jogjakarta, hari ini (24/4).
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan, kegiatan itu akan dihadiri fungsionaris PPP, baik dari pusat maupun provinsi. Para anggota majelis PPP juga hadir. ”Rencananya dilanjutkan dengan rapat gabungan DPP PPP,” ujarnya.
Awiek –sapaannya– menyebutkan bahwa bisa saja rapat itu membicarakan situasi politik terbaru pasca penetapan Ganjar sebagai capres PDIP. ”Tidak menutup kemungkinan juga dibicarakan sejumlah perkembangan isu politik nasional,” tegasnya.
PPP juga akan menggelar rapat pimpinan nasional untuk menetapkan keputusan politik tertentu. ”Dalam pertemuan nanti dibahas agenda dan jadwal rapimnas,” kata dia.
Baca Juga: PAN segera Rapat dengan Golkar dan PPP setelah Ganjar Diusung PDIP Jadi Capres
Kans menjalin komunikasi dengan PDIP juga disampaikan Partai Amanat Nasional (PAN). Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay menyatakan, pihaknya masih terbuka dengan semua kelompok. ”Selalu terbuka, masih terbuka sampai sekarang,” ujarnya.
Dia menyebutkan, meski PAN tergabung di KIB, hingga saat ini partainya belum mengambil keputusan apa pun tentang sosok calon presiden yang diusung. Di KIB juga belum ada kesepakatan apa pun.
Lebih lanjut, meski PDIP sudah bisa mengusung capres sendiri, Saleh meyakini hal itu tidak dilakukan. Sebab, struktur masyarakat Indonesia yang beragam menuntut dukungan dari kelompok lain untuk melengkapi. ”Saya kira PDIP tetap butuh temen,” jelasnya.
Sementara itu, pengamat politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati mengatakan, pencapresan Ganjar membawa sejumlah implikasi. Yang paling utama adalah perubahan peta koalisi. Saat ini sudah ada tiga koalisi parpol. Yakni, Koalisi Perubahan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Dari tiga koalisi itu, semuanya masih punya peluang bergeser.
Namun, jika melihat dinamika saat ini, KKIR yang paling mungkin berubah. Sebab, KKIR hanya terdiri atas dua partai, yakni PKB dan Gerindra. Komposisi itu dinilai tidak cukup kuat untuk melaju dan memenangi pilpres. Karena itu, PKB ataupun Gerindra punya peluang merapat ke PDIP.
Meski begitu, Gerindra lebih punya beban jika memutuskan bergabung dengan PDIP. Sebab, cukup sulit bagi Gerindra menempatkan Prabowo sebagai wakil Ganjar. ”Nah, ini yang masih abu-abu,” imbuhnya. KIB juga punya peluang mengalami pergeseran. Apalagi, PAN dan PPP juga sempat mewacanakan untuk mendukung Ganjar.
Selain peta koalisi, lanjut dia, konsekuensi lain yang bisa terjadi adalah pergeseran nama capres menjadi cawapres. Sebelumnya, ada empat nama yang dideklarasikan sebagai capres. Yakni, Anies Baswedan dari Koalisi Perubahan, Airlangga Hartarto diusung Golkar, Prabowo Subianto ditetapkan Gerindra, hingga Muhaimin Iskandar oleh PKB.
Dengan keberadaan Ganjar, beberapa nama yang semula dimunculkan sebagai capres akan turun menjadi cawapres. Sebab, tidak mungkin semua nama menduduki posisi capres.
”Beberapa nama yang sebelumnya dicapreskan bisa digeser dicawapreskan,” tuturnya. Karena itu, pembahasan cawapres Ganjar akan menguat. (far/lyn/c19/oni)
Dikutip dari Jawa Pos