Nasional

Lebaran Muhammadiyah dan Pemerintah Berbeda, Menag: Hormati! , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – Lebaran Muhammadiyah dan Pemerintah Berbeda, Menag: Hormati! Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, meski sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada artikel Lebaran Muhammadiyah dan Pemerintah Berbeda, Menag: Hormati! ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

 

Rakyatnesia.com – Pemerintah telah menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada Sabtu (22/4). Dengan begitu, perayaan Hari Raya Idul Fitri tahun ini Rakyatnesia pemerintah dengan Muhammadiyah berbeda.

 

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada masyarakat untuk tidak mempersoalkan perbedaan ini. Dan tetap menghargai Muhammadiyah yang lebaran lebih awal.

 

 

“Kita harus memberikan toleransi, kita harus melihat toleransi, kita harus saling menghargai,” kata Yaqut di Kantor Kemenag, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (20/4).

 

Yaqut mengatakan, perbedaan adalah hal yang lumrah. Namun, tidak seharusnya perbedaan tersebut yang ditonjolkan.

 

 

“Jika ada perbedaan saudara-saudara kita yang sudah terlebih dahulu memutuskan Idul Fitri berbeda dengan pemerintah, ini harap untuk tetap dihormati,” kata Yaqut.

 

“Mari sama-sama kita mencari kesamaan-kesamaan di Rakyatnesia kita agar seluruh umat Islam ini bisa saling menjaga keamanan, ketertiban, dan tentu kenyamanan,” imbuhnya.

 

 

Sebelumnya, Kemenag menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada Sabtu (22/4). Keputusan ini diambil berdasarkan sidang isbat bersama pihak-pihak terkait.

 

“Sidang isbat menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023,” kata Menag Yaqut Cholil Qoumas di kantor Kemenag, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (20/4).

 

 

Berdasarkan kalender hijriah sesuai kriteria baru Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) bahwa belum terlihat hilal memasuki ketinggian 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. 

 

 

Sidang isbat melibatkan Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.

 

 

Dikutip dari Jawa Pos

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button